Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Sejumlah Asrama Mahasiswa Aceh di Luar Daerah Mulai Direhab

Kepala BPPA, Almuniza Kamal

Jakarta – Pemerintah Aceh sudah mulai melakukan rehabilitasi dan pembangunan sejumlah asrama mahasiswa Aceh, yang berada di Pulau Jawa dan Sumatera pada tahun 2020 ini. Hal itu sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada mereka yang tengah menempuh pendidikan di luar tanah rencong.

“Tentunya ini perhatian khusus yang diberikan Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, selaku pemimpin kita terhadap mahasiswa Aceh,” kata Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA) di Jakarta, Almuniza Kamal, Jum’at (16/10).

Almuniza merincikan, sejak 30 April 2020 Pemerintah Aceh sudah mulai melakukan renovasi tahap pertama terhadap asrama putra Meuligoe Iskandar Muda di Yogyakarta dan berakhir kontraknya 26 Oktober 2020.

“Kemudian ada pembangunan dan rehabilitasi untuk Wisma Tanah Rencong Aceh di Padang yang sudah dimulai pengerjaan sejak 6 Mei 2020, selesai diperkirakan 1 November 2020,” ujar Almuniza.

Untuk rehabilitasi Wisma Panglima Teuku Nyak Makam Aceh, Asrama Putri Pocut Baren Aceh, Wisma Sultan Iskandar Muda dan Wisma Teuku Umar Aceh, mulai dilakukan sejak 15 September 2020 hingga 13 Desember 2020. Kesemuanya berada di Bandung.

Terakhir adalah rehabilitasi berat untuk Asrama Putri Pocut Baren dan pembangunan sekretariat Ikatan Keluarga Mahasiswa Pascasarjana Aceh (IKAMAPA) yang terletak di Desa Babakan Lebak, Dramaga, Bogor.

“Saat ini sudah dimulai dilakukan sejak 18 September 2020. Dan diperkirakan akan selesai 16 Desember 2020,” terang Almuniza.

Selain itu, tambahnya, Plt Gubernur Aceh saat berkunjung ke asrama mahasiswa Aceh seperti di Semarang, Surabaya, dan Malang beberapa waktu lalu, juga menjanjikan pembangunan asrama mahasiswa Aceh serta melakukan renovasi agar mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan nyaman tinggal di asrama yang telah disediakan, baik dari yayasan paguyuban Aceh dan juga pemerintah.

Untuk itu, ia mendorong agar mahasiswa Aceh yang menempuh pendidikan di luar mendoakan para pemimpin agar dapat memimpin daerahnya dengan baik dan tulus ikhlas.

“Hal itu bertujuan agar pemimpin kita selalu semangat dan bergairah melakukan kebaikan untuk kita masyarakat Aceh maupun di luar Aceh,” harapnya.

Ketua IKAMAPA Bogor Firdaus Noezula, mengaku bersyukur atas perhatian Pemerintah Aceh, karena telah dimulai pengerjaan rehabilitasi asrama putri Aceh Pocut Baren dan pembangunan Sekretariat IKAMAPA Bogor.

“Karena tentunya ini sangat bermanfaat dan meringankan biaya hidup Mahasiswa Aceh yang menempuh pendidikan di Bogor,” kata Ketua Firdaus.

Hal itu katanya, dikarenakan untuk mendapatkan bantuan rehabilitasi asrama Pocut Baren tersebut, mahasiswa sudah memperjuangkan lima tahun lebih kepada Pemerintah Aceh.

“Alhamdulillah tahun ini terkabulkan. Setelah disambut dengan baik oleh Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah, sejak tahun lalu saat acara festival di Bogor, ia berjanji akan merehab asrama Pocut Baren,” kata Firdaus.

Begitu juga katanya, dengan pembangunan sekretariat IKAMAPA Bogor, karena sangat bermanfaat bagi mahasiswa dalam melakukan penguatan kapasitas.

“Dengan adanya sekretariat ini, tentunya bisa meningkatkan advokasi kami terhadap mahasiswa Aceh yang kuliah di Bogor. Dan juga sangat membantu kami dalam melakukan kerja sosial,” terangnya.

Namun, ia juga mengharapkan kepada Pemerintah Aceh memperhatikan asrama mahasiswa Aceh lainnya yang berada di luar Aceh. Sehingga peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang disampaikan Plt Gubernur Aceh selama ini bisa tercapai. (IA)

Lainnya

13 Jenazah Korban Ledakan Masih Diidentifikasi di RSUD Pameungpeuk
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni
Sigit Setyawan resmi menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh
Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah ikut mengangkat bendera start saat melepas peserta lari FKIJK Aceh Run 2025 di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). Sejumlah pelari tampak memakai celana pendek. (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Trump Klaim Harga Obat dan Biaya Hidup Turun Drastis, Tak Beri Rincian Spesifik
Pemkab Aceh Selatan melalui BPBD menyerahkan bantuan masa panik kepada tiga keluarga korban gempa bumi di Aceh Selatan
Ruben Amorim takut MU kehilangan jati diri sebagai klub besar
Bupati Aceh Besar Muharram Idris melakukan tendangan perdana pada pembukaan turnamen sepak bola PS AMLA Tahun 2025 di Lapangan Gampong Lamteungoh, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin (12/5)
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Usai Vonis Harvey Moeis, Hakim Eko Aryanto Dimutasi Ke Papua
Satresnarkoba Polres Lhokseumawe menggagalkan 1.912 butir pil ekstasi dan mengamankan seorang kurir berinisial S (43), warga Idi Rayeuk, Aceh Timur.
Putri sulung John Kei, Melan Refra. Foto. TV one.
PM Albanese umumkan kabinet baru Australia,
Tim Penjinak Bom Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Aceh saat melakukan pemusnahan bom proyektil tank aktif yang ditemukan warga di Desa Lampaya, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Sabtu (10/5/2025). (Foto: Dok. Sat Brimobda Aceh)
Sri Radjasa Chandra MBA
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Ledakan Amunisi TNI di Garut Tewaskan 13 Orang, 9 di Antaranya Warga Sipil. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko bersama Ketua Bhayangkari Daerah Aceh, Ny. Rani Achmad Kartiko menggelar bakti sosial di dua gampong terpencil di Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara, Ahad (11/5).
Banda Aceh, Infoaceh.net — Layanan Public Safety Center (PSC) 119 Aceh kembali menjadi sorotan tajam setelah gagal merespons situasi darurat yang dialami seorang pasien hanya sekitar satu kilometer dari kantor PSC di Jln. Dr. Syarif Thayeb No. 11, Bandar Baru, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Meski keluarga pasien telah berulang kali menelepon, tak satu pun panggilan direspons. Ironisnya, saat mereka mendatangi langsung kantor PSC, pagar dalam kondisi tergembok dan tak ada petugas yang terlihat di pos jaga. Empat unit ambulans tampak terparkir rapi di halaman kantor—namun tak satu pun bergerak. Zainal, keluarga pasien yang mengalami sesak napas berat hingga nyaris tak sadarkan diri, menyampaikan kekecewaannya. “Ambulans ada di depan mata, fasilitas negara yang seharusnya jadi hak rakyat. Tapi kami dibiarkan panik dan kebingungan tanpa bantuan apa pun. Kami sangat marah,” ujarnya, Senin (12/5/2025). Upaya mencari pertolongan pun terus dilakukan. Zainal sempat menuju Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) dan sejumlah rumah sakit lainnya, namun tetap tanpa hasil. “Dua ambulans di IGD hanya terparkir. Saat kami minta bantuan, malah ditunjukkan daftar antrean panjang dan disuruh kembali hubungi PSC,” ungkapnya. Dalam kondisi hampir putus asa, keluarga akhirnya berhasil menghubungi PSC Banda Aceh. Satu unit ambulans dari Ulee Lheue—lokasi yang cukup jauh—baru datang dan membawa pasien ke rumah sakit. “Kami mohon Inspektorat dan Ombudsman turun tangan menyelidiki kegagalan sistem ini. Tenaga kesehatan menuntut pembayaran jasa medis dan TPP dibayar dobel. Tapi dengan pelayanan seperti ini, bagaimana mungkin masyarakat bisa ikhlas?,” tegas Zainal. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar terkait efektivitas layanan darurat di Aceh serta akuntabilitas lembaga publik yang seharusnya sigap dan tanggap menghadapi situasi darurat.
Habib Rizieq dalam kanal YouTube Cerita Untungs, dikutip Minggu (12/5/2025).
Enable Notifications OK No thanks