Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Sigit Setyawan Jabat Kakanwil Ditjen Imigrasi Aceh

Sigit memulai kariernya sebagai Pejabat Imigrasi di Kantor Imigrasi Jakarta Barat pada tahun 2005. Sejak saat itu, ia terus menunjukkan dedikasi dan kompetensinya di berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Kepala Subdirektorat Pengamanan Keimigrasian dan Atase Imigrasi.
Arif M Zairin
Sigit Setyawan resmi menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh

Infoaceh.net, Banda AcehSigit Setyawan Amd.Im SSos MSi resmi menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi (Kakanwil DJI) Aceh.

Ia dilantik sebagai Kakanwil Ditjen Imigrasi Aceh beberapa hari lalu, menggantikan Novianto Sulastono SH MH yang kini dipercayakan menjadi Kakanwil Ditjen Imigrasi Jawa Timur

Sigit Setyawan sebelumnya adalah menjabat sebagai merupakan Kakanwil Ditjen Imigrasi Sumatera Selatan.

Usai dilantik beberapa hari lalu, saat ini Sigit Setyawan telah tiba di Provinsi Aceh dan segera memulai tugas sebagai Kakanwil Ditjen Imigrasi Aceh.

Pada Sabtu, 10 Mei 2025, jajaran Kanwil Ditjen Imigrasi Aceh menyambut kedatangan Sigit Setyawan di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar.

Pelantikan Sigit Setyawan sebagai Kakanwil Ditjen Imigrasi Aceh ini menjadi salah satu langkah strategis dalam upaya memperkuat sistem keimigrasian di wilayah tersebut, sejalan dengan reformasi besar-besaran di Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Sosok Sigit, kelahiran Wonogiri 44 tahun, memiliki rekam jejak yang impresif dalam bidang keimigrasian.

Sigit memulai kariernya sebagai Pejabat Imigrasi di Kantor Imigrasi Jakarta Barat pada tahun 2005. Sejak saat itu, ia terus menunjukkan dedikasi dan kompetensinya di berbagai posisi strategis, termasuk sebagai Kepala Subdirektorat Pengamanan Keimigrasian dan Atase Imigrasi.

Mendapat tugas baru di Aceh sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh, Sigit menghadapi tugas besar dalam memperkuat pengawasan dan pelayanan keimigrasian di wilayah Aceh.

Ia menegaskan komitmennya untuk membawa Kantor wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh menjadi model pelayanan keimigrasian yang cepat, transparan dan inovatif.

Perjalanan karir Sigit Setiyawan mencerminkan pengabdiannya yang konsisten terhadap bidang keimigrasian. Tercatat Ia pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Sumsel, lalu Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Sorong, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Polonia, hingga Kepala Subdirektorat Intelijen Keimigrasian.

Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

13 Jenazah Korban Ledakan Masih Diidentifikasi di RSUD Pameungpeuk
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni
Sigit Setyawan resmi menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh
Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah ikut mengangkat bendera start saat melepas peserta lari FKIJK Aceh Run 2025 di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). Sejumlah pelari tampak memakai celana pendek. (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Trump Klaim Harga Obat dan Biaya Hidup Turun Drastis, Tak Beri Rincian Spesifik
Pemkab Aceh Selatan melalui BPBD menyerahkan bantuan masa panik kepada tiga keluarga korban gempa bumi di Aceh Selatan
Ruben Amorim takut MU kehilangan jati diri sebagai klub besar
Bupati Aceh Besar Muharram Idris melakukan tendangan perdana pada pembukaan turnamen sepak bola PS AMLA Tahun 2025 di Lapangan Gampong Lamteungoh, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Senin (12/5)
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Usai Vonis Harvey Moeis, Hakim Eko Aryanto Dimutasi Ke Papua
Satresnarkoba Polres Lhokseumawe menggagalkan 1.912 butir pil ekstasi dan mengamankan seorang kurir berinisial S (43), warga Idi Rayeuk, Aceh Timur.
Putri sulung John Kei, Melan Refra. Foto. TV one.
PM Albanese umumkan kabinet baru Australia,
Tim Penjinak Bom Detasemen Gegana Satuan Brimob Polda Aceh saat melakukan pemusnahan bom proyektil tank aktif yang ditemukan warga di Desa Lampaya, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, Sabtu (10/5/2025). (Foto: Dok. Sat Brimobda Aceh)
Sri Radjasa Chandra MBA
Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Ledakan Amunisi TNI di Garut Tewaskan 13 Orang, 9 di Antaranya Warga Sipil. Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko bersama Ketua Bhayangkari Daerah Aceh, Ny. Rani Achmad Kartiko menggelar bakti sosial di dua gampong terpencil di Kecamatan Geureudong Pase, Aceh Utara, Ahad (11/5).
Banda Aceh, Infoaceh.net — Layanan Public Safety Center (PSC) 119 Aceh kembali menjadi sorotan tajam setelah gagal merespons situasi darurat yang dialami seorang pasien hanya sekitar satu kilometer dari kantor PSC di Jln. Dr. Syarif Thayeb No. 11, Bandar Baru, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh. Meski keluarga pasien telah berulang kali menelepon, tak satu pun panggilan direspons. Ironisnya, saat mereka mendatangi langsung kantor PSC, pagar dalam kondisi tergembok dan tak ada petugas yang terlihat di pos jaga. Empat unit ambulans tampak terparkir rapi di halaman kantor—namun tak satu pun bergerak. Zainal, keluarga pasien yang mengalami sesak napas berat hingga nyaris tak sadarkan diri, menyampaikan kekecewaannya. “Ambulans ada di depan mata, fasilitas negara yang seharusnya jadi hak rakyat. Tapi kami dibiarkan panik dan kebingungan tanpa bantuan apa pun. Kami sangat marah,” ujarnya, Senin (12/5/2025). Upaya mencari pertolongan pun terus dilakukan. Zainal sempat menuju Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) dan sejumlah rumah sakit lainnya, namun tetap tanpa hasil. “Dua ambulans di IGD hanya terparkir. Saat kami minta bantuan, malah ditunjukkan daftar antrean panjang dan disuruh kembali hubungi PSC,” ungkapnya. Dalam kondisi hampir putus asa, keluarga akhirnya berhasil menghubungi PSC Banda Aceh. Satu unit ambulans dari Ulee Lheue—lokasi yang cukup jauh—baru datang dan membawa pasien ke rumah sakit. “Kami mohon Inspektorat dan Ombudsman turun tangan menyelidiki kegagalan sistem ini. Tenaga kesehatan menuntut pembayaran jasa medis dan TPP dibayar dobel. Tapi dengan pelayanan seperti ini, bagaimana mungkin masyarakat bisa ikhlas?,” tegas Zainal. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar terkait efektivitas layanan darurat di Aceh serta akuntabilitas lembaga publik yang seharusnya sigap dan tanggap menghadapi situasi darurat.
Habib Rizieq dalam kanal YouTube Cerita Untungs, dikutip Minggu (12/5/2025).
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks