BANDA ACEH – Buliran air mata Nova Andayani (38) tak henti berlinang menghiasi kedua pipinya, sambil bersujud bersama empat anaknya seraya mengucapkan “Alhamdulillah ya Allah”. Hal tersebut juga tampak dari raut wajah Ari Kusmed (37).
Keduanya seolah tak percaya rumah yang di hadapannya milik mereka.
Suasana haru tersebut terlihat usai Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman membuka tirai dan menyerahkan secara resmi dua unit rumah layak huni yang sudah ‘dibedah’ melalui Program Bedah Rumah kepada warga duafa di Lorong Jaksa, Gampong Lueng Bata, Kecamatan Lueng Bata, Selasa (25/1).
Nova Andayani yang sehari-hari ia menjual aneka jajanan anak-anak di teras depan rumahnya tersebut bersyukur sekali atas bantuan rumah layak huni yang diberikan wali kota melalui dana CSR Bank Aceh Syariah.
“Mungkin butuh waktu 20 bahkan 30 tahun ke depan untuk saya bisa mendapatkan rumah layak huni, untuk kebutuhan hidup saja saya susah, apalagi kebutuhan anak saya yang masih kecil, Alhamdulillah Allah akhirnya menjawab doa-doa di setiap sujud saya, pak telah membangun istana untuk saya,” ungkapnya sambil menyeka air mata.
Lain halnya dengan Ari Kusmed, pria yang tak memiliki pekerjaan tetap tersebut bahkan mengaku tidak pernah bermimpi mendapatkannya. Dengan bekerja serabutan, ia berpikir mustahil bagi dirinya memiliki rumah permanen dengan fasilitas 3 kamar tidur di dalamnya.
“Saya tidak pernah menyangka, bermimpi saja saya tidak berani. Tapi hari ini, Alhamdulillah saya mendapatkan sebuah rumah. Bagi saya, ini istana yang dibangun Pak Wali untuk saya, Istana masa depan anak-anak saya,” ujarnya sambil terharu.
Nova Andayani dan Ari Kusmed pun mengucapkan terimakasih kepada wali kota dan jajaran Pemko Banda Aceh, kepada Dirut Bank Aceh Syariah Haizir Sulaiman dan jajaran, serta pihak yang telah membantu dari awal hingga selesai.
“Terimakasih Pak Aminullah, yang senantiasa menjadi sosok wali kota yang peduli rakyat kecil, semoga bapak sehat selalu dan Allah memberkahi bapak untuk terus menjadi Pemimpin, agar kaum dhuafa dan warga kurang mampu lainnya bisa mendapatkan perhatian seperti kami,” ungkap keduanya.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyerahkan bantuan berupa dua rumah yang sudah ‘dibedah’ kepada warga Lorong Jaksa, Gampong Lueng Bata, yakni Nova Andayani dan Ari Kusmed Saputra, Selasa (25/1).
Dari tidak layak huni, kedua rumah kakak-beradik tersebut telah ‘disulap’ Aminullah dengan anggaran coorporate social responsibility (CSR) Bank Aceh Syariah, sehingga menjadi rumah tipe 50 dengan model couple. Proses pengerjaannya hanya memakan waktu 15 hari saja sejak 11 Januari lalu.
Bukan hanya bangunan rumah yang direnovasi, perabotan dan peralatan rumah tangga lainnya juga turut dikengkapi. Meja tamu, meja-kursi makan, tempat tidur, lemari pakaian, kulkas, rak piring, kompor gas, dispenser, hingga rice cooker telah tersedia di dalam rumah.
Nova -janda empat anak- dan Kusmed selaku pemilik rumah tak dapat menahan haru saat wali kota menyerahkan kunci rumah kepada mereka. Air mata bahagia seolah tak terbendung di kedua pipi warga duafa tersebut. Sambil bersujud syukur bersama anak-anaknya, kedua saudara kandung itu mengucapkan “Alhamdulillah ya Allah”.
Wali Kota Aminullah yang didampingi istri Nurmiati AR juga menyerahkan bantuan sembako kepada keluarga Nova dan Ari Kusmed. Turut hadir di sana Dirut Bank Aceh Syariah Haizir Sulaiman, sejumlah anggota dewan, pejabat Pemko Banda Aceh, unsur muspika, dan perangkat gampong setempat.
Dalam sambutannya, Aminullah mengatakan rumah ini bisa dibangun dengan bantuan CSR Bank Aceh Syariah.
“Saya selaku wali kota hanya sebagai ‘penyambung lidah’ kepada Pak Haizir. Tanpa beliau kita tak bisa membangun kedua rumah ini dalam waktu singkat. Terima kasih saya ucapkan kepada Bank Aceh Syariah.”
Saat meninjau kondisi rumah sebelum dibedah pada 7 Januari 2022, ia mengaku sangat terenyuh. “Sudah puluhan tahun Bu Nova dan keluarga tinggal di rumah yang jauh dari kata layak huni. Untuk masuk ke rumah harus lewat jendela, mandi juga di luar, dan kalau hujan airnya masuk ke dalam,” ungkap wali kota.
Berangkat dari situ, ia pun memberanikan diri untuk mengajukan program bedah rumah dengan menggunakan dana CSR Bank Aceh Syariah. “Sebelumnya Bu Nova juga sudah mengajukan permohonan ke pendopo, dan saya yakin Pak Haizir pasti akan membantu. Dan alhamdulillah hari ini bisa kita rampungkan program ‘bedah rumah’ ini.”
Wali kota juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. “Pak Keuchik, Bu Camat, unsur Muspika, Pak Hasan selaku kontraktor, dan kepada masyarakat yang telah membantu, termasuk menghimpun dana untuk isi rumah. Semoga Allah membalas segala kebaikan bapak-ibu semua,” ujarnya.
Selama masa kepemimpinanya, Aminullah menyebut telah membangun dan merehab sebanyak 725 rumah bagi warga duafa, baik melalui Baitul Mal maupun Dinas Perkim.
“Dan hari ini telah bertambah lagi menjadi 727 rumah. Ke depan insya Allah akan terus kita bangun rumah bagi warga yang membutuhkan, sehingga tak ada lagi rumah yang tidak layak huni di Banda Aceh. Itu target saya.”
Kepada penerima bantuan bedah rumah, wali kota berharap agar dapat menggunakan dengan sebaik-baiknya. “Semoga bermanfaat sebagai tempat tinggal yang layak, beribadah, mencari rezeki, dan bersilaturahmi. Mohon didoakan pula agar kami bisa terus membantu dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat Banda Aceh,” ucap Aminullah.
Penyerahan program bedah rumah tersebut ditandai dengan pembukaan selubung raksasa yang menutup bagian depan rumah oleh wali kota dan tamu undangan. Selanjutnya wali kota juga meneken prasasti dan menyerahkan kunci rumah kepada sang pemilik.
Prosesi peusijuek turut dilakukan oleh tokoh agama setempat. Rangkaian seremoni ditutup dengan penyerahan santunan kepada anak yatim yang tinggal di seputaran lokasi. (IA)