Taqwaddin Ingatkan Kader ICMI Aceh Jangan Korupsi
Infoaceh.net, Banda Aceh — Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Provinsi Aceh Dr Taqwaddin, mengingatkan kader pemuda ICMI agar tidak melakukan korupsi jika mereka mendapatkan amanah kekuasaan dan jabatan di masa depan.
“Saya tegaskan pada kalian semua, jangan kan untuk berbuat, berpikir pun jangan untuk melakukan korupsi. Jangan sekali-kali kalian mau jadi ini dan itu nantinya, yang didalamnya ada niat agar bisa korupsi dan bisa cepat kaya. Jangan seperti itu,” tegas Taqwaddin yang juga Hakim Tinggi Ad Hoc Tipikor.
Korupsi nyatanya telah merusak berbagai sendi kehidupan berbangsa. Situasi hukum dan pemerintahan telah mulai tidak baik-baik saja akhir-akhir ini.
Dampak dari korupsi telah mulai terasa dalam kehidupan ekonomi dan sosial kita. Akibatnya, kepercayaan publik semakin rendah.
Indonesia Emas 2045 yang kita harapkan semakin menghadapi tantangan berat.
“Karena itu saya ingatkan kepada semua kader dan pemuda ICMI agar tidak melakukan perbuatan yang mengarah ke korupsi, baik itu berupa perbuatan suap, gratifikasi, pemerasan, jual beli jabatan, perbuatan curang, atau tindakan lainnya yang menimbulkan kerugian keuangan negara,” terangnya.
Taqwaddin didampingi Ketua Pemuda ICMI Aceh Dr Muhammad Yasar MSc bahkan menganjurkan agar viralkan sesuatu yang anda saksikan ada indikasi korupsi.
“Ini penting karena saat no viral no justice,” demikian paparan Ketua ICMI Aceh yang sehari-hari berkiprah sebagai Hakim Tinggi Tipikor.
Pernyataan di atas disampaikan pada acara Ramadhan Leadership Camp Pemuda ICMI Aceh di Gedung KAHMI Limpok Aceh Besar, Sabtu 15 Maret 2025.
Pelatihan kepemimpinan yang diselenggarakan Pemuda ICMI Aceh ini diikuti 40 orang peserta pimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa dari 10 kampus di Aceh Besar dan Banda Aceh.
Menurut Dr Muhammad Yasar, ada 10 kampus yang ikut serta dalam kegiatan ini yakni Universitas Syiah Kuala, UIN Ar-Raniry, Universitas Bina Bangsa Getsempena, Universitas Ubudiyah, Universitas Abulyatama, Universitas Serambi Mekkah, Universitas Serambi Mekkah, Politeknik Kutaraja, Politeknik Venezuela Indonesia dan Akademi Farmasi YPPM Mandiri.