Tastafi Gelar Rakor, Abu Mudi Serukan Persatuan Masyarakat Aceh
Untuk tujuan tersebut, menurut Abu Mudi, maka Tastafi harus memberikan dukungan dan bekerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki visi dan pemikiran yang sama termasuk juga dengan pemerintahan mulai dari pusat sampai dengan daerah.
Abu Mudi juga menekankan pentingnya metode dakwah bijak dengan mengutamakan hikmah dan mau’izhah hasanah.
Perbedaan pendapat dalam organisasi, menurutnya, adalah hal yang wajar dan bisa menjadi rahmat jika disikapi dengan akhlak yang baik.
“Anggota Tastafi diharapkan mengutamakan sikap tawadhu’, husnudhan, dan mencari titik temu dalam menyampaikan ajaran Islam kepada masyarakat,” ujar Abu Mudi menyampaikan sambutannya pada pembukaan acara Rakor dan Mubahasah, Senin siang, 3 Februari 2025.
Selain itu, Abu Mudi menyoroti degradasi moral yang terjadi di Aceh dan menekankan pentingnya peran Tastafi dalam membangun masyarakat berakhlak.
Ia mengusulkan agar Tastafi merumuskan kurikulum tasawuf atau akhlak yang dapat diajarkan di majelis taklim. Kurikulum ini harus tetap berlandaskan kitab turats muktabarah agar pembelajaran tauhid, fikih, dan tasawuf tetap sesuai dengan ajaran ulama terdahulu.
Terakhir, Abu Mudi mengingatkan, dakwah tidak hanya berupa ceramah, tetapi juga aksi nyata yang memberikan manfaat bagi masyarakat. Tastafi harus hadir dalam setiap lini kehidupan, membantu fakir miskin, menyelesaikan persoalan umat, dan semakin memperkenalkan ajarannya kepada masyarakat.
“Jangan sampai masyarakat Aceh tidak tahu apa itu Tastafi,” tegasnya.
Sebelumya, Ketua Panitia Rakor Mustafa Husen Woyla dalam sambutannya mengatakan, dari kegiatan Rakor ini diharapkan dapat semakin memperkuat program unggulan Tastafi serta merumuskan program baru yang penting bagi kemajuan bersama.
Ia menekankan mubahasah adalah tradisi luhur ulama dan ilmuwan Muslim yang harus terus dijaga.
“Badan Otonom Lajnah Bahsul Masail adalah ruh dan jasad yang tidak terpisahkan. Kami mengajak semua pihak untuk terus bersama-sama memajukan Tastafi demi kemaslahatan umat Islam di Aceh, Indonesia dan dunia,” pungkasnya.