Temukan Senjata M-16 Sisa Konflik, Warga Pidie Serahkan ke TNI
Sigli, Infoaceh.net — Seorang warga di Kabupaten Pidie, Aceh, menemukan satu pucuk senjata api sisa konflik jenis M-16 A1 beserta satu buah magazen saat membersihkan lahan kebunnya.
Menyadari potensi bahaya dari temuan tersebut, warga tersebut dengan kesadaran penuh melaporkannya kepada aparat TNI di Kodim 0102/Pidie.
Senjata api lengkap dengan satu buah magazen itu kemudian diserahkan secara resmi oleh Komandan Kodim 0102/Pidie, Letkol Inf Andi Irsan kepada Pangdam Iskandar Muda (IM) Mayjen TNI Niko Fahrizal, pada acara penutupan Apel Komandan Satuan yang berlangsung di wilayah Kodam IM.
Pangdam IM menyampaikan apresiasi atas tindakan warga tersebut, yang dinilainya sebagai bentuk kepedulian terhadap keamanan serta bukti meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada TNI.
“Penyerahan senjata ini menunjukkan keberhasilan pembinaan teritorial dan pendekatan persuasif yang terus kami lakukan. Kami sangat mengapresiasi langkah bijak warga tersebut,” ujar Mayjen TNI Niko Fahrizal, Ahad (25/5).
Ia menambahkan, senjata api yang tidak berada di bawah pengawasan resmi berpotensi disalahgunakan dan menjadi ancaman serius jika jatuh ke tangan yang tidak bertanggung jawab.
Pangdam IM mengimbau kepada masyarakat lainnya agar tidak takut melapor atau menyerahkan senjata api sisa konflik yang mungkin masih disimpan atau ditemukan.
“Langkah seperti ini bukan hanya mendukung perdamaian, tetapi juga menjaga keselamatan lingkungan dari potensi penyalahgunaan senjata,” tegasnya.
Sejak menjabat Pangdam IM, Mayjen TNI Niko Fahrizal mencatat sudah 25 pucuk senjata api yang berhasil dikumpulkan dari masyarakat secara sukarela.
Menurutnya, hal itu menunjukkan keberhasilan strategi pendekatan yang mengutamakan edukasi dan kepercayaan, bukan tekanan atau kekerasan.
“Ini adalah wujud nyata kedekatan TNI dengan rakyat. Kami akan terus hadir di tengah masyarakat dengan pendekatan humanis,” tambahnya.
Penemuan senjata ini sekaligus menjadi pengingat bahwa sisa-sisa konflik masa lalu masih bisa ditemukan, dan penting untuk ditangani dengan bijak demi terciptanya Aceh yang aman, damai dan sejahtera.