Tim Kemenkopolhukam Tinjau Pengungsi Rohingya di Aceh Besar dan Pidie
ACEH BESAR — Tim Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam) RI mengunjungi lokasi pengungsian etnis Rohingya di Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Selasa (17/1/2023).
Selain itu, Tim Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) Kemenko Polhukam juga meninjau kondisi pengungsi Rohingya di Komplek Yayasan Mina Raya, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, pada Rabu (18/1/2022).
Rombongan tim dipimpin Plt Deputi Bidang Koordinasi Keamanan Dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polhukam Irjen Pol Rudolf Albert Rodja. Tim Kemenkopolhukan tiba di UPTD RSBM, Ladong dengan didampingi Kadis Sosial Aceh Dr Yusrizal dan Wakapolda Aceh Brigjen Pol Syamsul Bahri.
Di sela kunjungannya, Rudolf menjelaskan, kedatangannya bersama tim dalam rangka mencari informasi yang akurat terkait keberadaan Pengungsi Rohingya di Aceh.
Hal ini sebutnya, bagian dari upaya mensinkronkan data yang dimiliki Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah perihal imigran Rohingya, dimana kemudian dijadikan dasar dalam membuat kebijakan mengenai nasib Pengungsi Rohingya selanjutnya.
“Mudah-mudahan kita datang kesini bisa dapat data yang sebenarnya, sehingga bisa di ambil keputusan yang tepat. Setelah ini kita akan membawa hasil lapangan untuk di komunikasikan ke kementerian terkait,” ungkapnya.
“Mungkin masih akan ada lagi yang datang (Etnis Rohingya), kita tidak tahu, sehingga ini harus kita siapkan dengan benar supaya tidak terjadi yang tidak kita inginkan, misalnya, tragedi kemanusiaan,” sebut jenderal polisi bintang dua tersebut.
Sementara itu, atas nama Pemerintah Pusat, Irjen Pol Rudolf tidak lupa menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang selama ini membantu proses penanganan para imigran Rohingya di Aceh.
Terutama Pemerintah Daerah dan organisasi internasional serta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang sejak awal telah terlibat menangani kedatangan Pengungsi Rohingya.
Dalam kunjungan tersebut, turut pula hadir Asisten Deputi Koordinasi penanganan Kejahatan Transnasional Dan Kejahatan Luar Biasa, Brigjen Pol Bambang, yang juga Ketua Pelaksana Harian Satgas PPLN beserta jajaran Pejabat Kemenkopolhukam.
Selain itu, hadir perwakilan IOM Indonesia, Joshua Hart, dan representative UNHCR Indonesia, Ann Maymann, juga assistant protection officer UNHCR Indonesia, Dwita Aryani.
Sementara itu, Wakapolda Aceh Brigjen Pol Syamsul Bahri ikut mendampingi Tim Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) Kemenko Polhukam meninjau kondisi pengungsi Rohingya di Komplek Yayasan Mina Raya, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Rabu (18/1).
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto menyampaikan, Wakapolda Aceh beserta Tim Satgas PPLN mendatangi lokasi penampungan sementara itu untuk melihat langsung kondisi para Imigran Rohingya.
Selain itu, kata Joko, Wakapolda Aceh beserta Tim Satgas PPLN juga meninjau kondisi barak, dapur umum, serta mengecek fasilitas para pengungsi.
“Wakapolda Aceh beserta Tim Satgas PPLN ingin melihat langsung kondisi para Imigran Rohingya yang ditampung sementara di Komplek Yayasan Mina Raya, Pidie, serta mengecek fasilitas,” kata Joko Krisdiyanto.
Di samping tu, Wakapolda Aceh beserta Tim Satgas PPLN meminta pihak IOM untuk menambah pagar pembatas lokasi penampungan untuk mencegah krmungkinan-kemungkinan yang tidak diharapkan, seperti melarikan diri.
Sebelum meninjau kondisi pengungsi Rohingya di Pidie, Wakapolda Aceh beserta Tim Satgas PPLN Kemenko Polhukam terlebih dulu menggelar rapat koordinasi (Rakor) membahas penanganan Imigran Rohingya di Aula Presisi Polda Aceh.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Joko Krisdiyanto menyampaikan, rakor tersebut adalah upaya kepolisian, dalam hal ini Polda Aceh untuk mencari jalan keluar terkait penanganan pengungsi Rohingya yang selama ini kerap menjadikan Aceh sebagai tempat pendaratan.
Dalam rapat tersebut, kata Joko, Polda Aceh menghadirkan Tim PPLN Kemenko Polhukam serta instansi terkait lainnya agar dalam penanganan Imigran Rohingya dapat bersinergi sesuai tupoksi masing-masing.
“Rakor ini diikuti Tim PPLN Kemenko Polhukam. Hal ini agar dalam penanganan Imigran Rohingya nanti bersinergi dan fokus,” kata Joko. (IA)