Trump Ancam Bunuh Khamenei, Desak Iran ‘Menyerah Total’
Fasilitas nuklir Fordow Iran terletak di bawah gunung yang akan sulit ditembus pasukan Israel tanpa bantuan Amerika Serikat, yang merupakan satu-satunya negara yang memiliki bom yang dapat menembus bunker bawah tanah. Dua pejabat Israel mengatakan kepada CNN bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berharap Trump menawarkan dukungan atas kemauannya sendiri, daripada memaksanya untuk melakukan hal tersebut.
Ancaman serupa disampaikan pihak Jerman. “Jika Iran tidak mundur, penghancuran total program nuklir Iran akan menjadi agendanya, yang tidak dapat dicapai oleh Israel sendirian,” kata Kanselir Jerman Friedrich Merz kepada televisi ZDF sehari setelah bertemu Trump di KTT G-7 di Kanada.
Pembicaraan Putin-Xi Jinping
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping akan membahas situasi di Timur Tengah melalui panggilan telepon dalam beberapa hari mendatang, kantor berita Interfax mengutip pernyataan seorang ajudan Kremlin pada Selasa.
Ajudannya, Yuri Ushakov, juga dikutip oleh TASS mengatakan bahwa Putin dan Presiden Turki Tayyip Erdogan telah sepakat untuk mengintensifkan kontak antara kementerian luar negeri dan pertahanan masing-masing sehubungan dengan perang antara Israel dan Iran.
Meski tak punya pakta pertahanan formal, China dan Iran, serta Korea Utara semuanya mendukung invasi Rusia ke Ukraina. Masing-masing memasok teknologi penting, drone, rudal, dan artileri ke Moskow. Sedangkan Korea Utara telah mengirimkan ribuan tentara untuk mendukung operasi Rusia.
Sebelum kabar soal rencana pembicaraan itu, Xi Jinping menyatakan sangat khawatir terhadap operasi militer Israel terhadap Iran yang telah meningkatkan ketegangan di Timur Tengah. Itu adalah komentar publik pertamanya mengenai konflik tersebut.
Xi, berbicara di sela-sela pertemuan puncak dengan lima negara Asia Tengah di ibu kota Kazakhstan, Astana, mengatakan China menentang tindakan apapun yang melanggar kedaulatan, keamanan, dan integritas wilayah negara lain.
“Semua pihak harus berupaya meredakan konflik sesegera mungkin dan mencegah situasi semakin memburuk,” kata Xi, dalam komentarnya yang dikutip oleh stasiun televisi pemerintah China, CCTV.