Ustadz Sambo, Guru Ngaji Prabowo Ikut Turun Bantu Penyelesaian Tanah Wakaf Blang Padang
Banda Aceh, Infoaceh.net —Ulama dan Pendakwah Internasional yang juga Guru Ngaji Prabowo saat di Yordania dulu, Ustadz Ansufri Idrus Sambo sengaja datang ke Banda Aceh untuk ikut berperan serta menyelesaikan konflik di tanah wakaf Sultan Blang Padang Banda Aceh.
Kepada Pangdam Iskandar Muda, Ustadz Sambo mengirim pesan: “Pak Panglima, mohon maaf dan mohon izin, saya sebagai tokoh masyarakat Aceh ingin menyampaikan aspirasi dari masyarakat Aceh mengenai status lapangan Blang Padang yang di satu sisi berada di bawah kendali dan pengelolaan Kodam IM dan di sisi lain adalah tanah wakaf dari Masjid Raya Baiturrahman.”
Selanjutnya sebagai seorang ulama Ustadz Sambo memberikan nasihat: “Pak Panglima, kami masyarakat Aceh sangat berharap TNI AD khusus Kodam IM dapat melepaskan status lapangan Blang Padang untuk kembali menjadi tanah wakaf di bawah pengelolaan Nazir Masjid Raya Baiturrahman.”
Dengan demikian hubungan baik antara masyarakat Aceh dengan pemerintah Indonesia di pusat.
“Lebih khusus lagi hubungan baik antara masyarakat Aceh dan TNI yang sudah berjalan dan terjalin dengan baik selama 20 tahun terakhir ini, tetap terpelihara dengan baik dan bahkan bisa lebih baik lagi,” imbuh Putra Aceh Singkil yang kini memimpin Pesantren Kader Imam Masjid di Bogor Jabar.
Pada Senin malam, 30 Juni 2025, Ustadz Sambo diterima Gubernur Aceh Muzakir Manaf atau Mualem dengan penuh keramahan dan persaudaraan di Pendopo Gubernur, yang mendiskusikan langkah perjuangan selanjutnya. Termasuk rencana menghadap dan memberikan penjelasan kepada Panglima TNI yang menjadi atasan Kodam Iskandar Muda.
Senin ini juga, Tim Task Force Pemerintah Aceh untuk Penyelesaian Tanah Wakaf Sultan Blang Padang yang ditugaskan ke Jakarta telah kembali ke Banda Aceh.
Blang Padang, yang selama ini dikenal sebagai lahan wakaf penuh sejarah dan perjuangan, menjadi saksi atas konsolidasi moral dan spiritual gerakan dakwah syariat.
Para tokoh masyarakat, ulama, dan pemuda-pemudi Aceh berkumpul dalam satu tekad untuk terus memperjuangkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin, sesuai dengan kekhususan Aceh sebagai daerah yang diberi kewenangan khusus dalam pelaksanaan syariat Islam di Indonesia.