Banda Aceh — Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin mengaku kesal kepada Gubernur Aceh Nova Iriansyah yang tidak hadir dalam kunjungan kerja Tim Pengawas Otonomi Khusus (Otsus) ke Kantor Gubernur Aceh.
Azis Syamsuddin juga mengkritisi tentang kekosongan posisi Wakil Gubernur (Wagub) Aceh dan Wakil Bupati (Wabup) Bireuen yang dibiarkan terlalu lama. Sehingga, pemerintahan Aceh tidak bisa berjalan maksimal.
“Kurun waktunya masih ada ini fraksi-fraksi partai pendukung untuk bisa dilakukan, untuk bisa jalan untuk pemerintahan bisa jalan. Begitu pula kabupaten/kota yang lain, tolong disampaikan saja Pak Sekda, satu permasalahan wakil gubernur, untuk mengagendakan, supaya partai-partai pengusung ini bisa mengisi, sehingga tidak ada kebuntuan,” kata Azis Syamsuddin di Ruang Serbaguna Kantor Gubernur Aceh, seperti disiarkan Sindonews, Senin (23/11).
Menurut Azis, pengisian kekosongan jabatan ini akan lebih baik jika dikerjakan bersama-sama secara team work. Karena, tujuannya adalah bagaimana membuat masyarakat Aceh sejahtera, kecuali ada hal yang disembunyikan.
“Toh tidak ada yang diumpetin kecuali kalau ada yang mau diumpetin,” tukas Azis.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, kekosongan posisi Wabup Bireuen, Aceh Selatan, Bener Meriah juga perlu menjadi perhatian.
Tentu ini harus menjadi skala prioritas dan tidak perlu mengulur-ulur waktu agar tidak memenuhi kriteria normatif lagi.
Karenanya, sambung mantan Ketua Komisi III DPR ini, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian terkait dengan kekosongan jabatan kepala daerah ini.
“Contohnya di kabupaten, wakil bupati Bireuen, kemudian Wagub Aceh ini, kan harus segera diisi pak. Nanti saya akan koordinasi dengan Pak Mendagri, Pak Tito ini kalau nggak begini apa? Sanksinya kalau gubernur atau kepala daerah yang tidak melakukan pengagendaan atau sengaja melakukan mengulur-ulur waktu,” tandasnya.
Adapun Tim Pengawas Otsus DPR RI yang hadir dalam acara tersebut diantaranya, Salim Fakhry dari Fraksi Partai Golkar, Muslim dari Fraksi Partai Demokrat, Masinton Pasaribu dari Fraksi PDIP, Fahdlullah dari Fraksi Partai Gerindra, Irmawan dari Fraksi PKB, Adang Daradjatun dari Fraksi PKS dan Anwar Idris dari Fraksi PPP. (IA)