Infoacehnet

Portal Berita dan Informasi Aceh

Wali Nanggroe Sebut KKR Memulihkan Martabat Korban Konflik, Harus Didukung

Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar melakukan kunjungan ke Kantor KKR Aceh, di kawasan Kuta Alam, Banda Aceh, Jum'at (17/2)

BANDA ACEH – Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar melakukan kunjungan ke Kantor Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) Aceh, yang berada di Kuta Alam, Banda Aceh, Jum’at (17/2).

Dalam keterangannya, Kabag Humas dan Kerja Sama Wali Nanggroe M Nasir Syamaun MPA mengatakan, kunjungan itu merupakan kunjungan balasan setelah tiga hari lalu KKR Aceh berkunjung ke Meuligoe Wali Nanggroe. Dalam kunjungan tersebut Wali Nanggroe didampingi staf khusus Dr M Raviq dan Rustam Effendi.

Kedatangan Wali Nanggroe disambut langsung oleh Ketua KKR Aceh Masthur Yahya SH MHum beserta para komisioner, anggota kelompok kerja dan staf.

Selama satu jam lebih Wali Nanggroe melakukan pertemuan dan dialog dengan Ketua dan Anggota KKR Aceh di ruang rapat.

“Wali Nanggroe menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran KKR Aceh yang masih memiliki semangat tinggi, dalam menjalankan tugas dan fungsinya, meski dalam keadaan keterbatasan ruangan dan alat pendukung perkerjaan,” sebut M. Nasir.

Wali Nanggroe juga berjanji akan berfikir dan berbuat yang terbaik untuk mendukung kerja-kerja KKR.

“Ini adalah pekerjaan mulia, dalam rangka perjuangan untuk mewujudkan hak-hak korban pelanggaran HAM masa lalu di Aceh,” kata Wali Nanggroe dalam pertemuan itu.

Pada kesempatan tersebut, Wali Nanggroe juga kembali mengingatkan, KKR adalah lembaga independen yang bertugas menyuguhkan kebenaran atas apapun peristiwa yang pernah terjadi di masa konflik Aceh.

“Itu (peristiwa pelanggaran HAM masa lalu) adalah sejarah yang harus kita rawat dan kita jaga bersama sebagai pelajaran, bukan untuk mengungkit luka lama,” kata Wali Nanggroe.

Ia bercerita, dirinya tahu betul bagaimana ide atau usulan KKR muncul saat penandatanganan MoU Helsinki. Ide tentang keberadaan KKR langsung disampaikan oleh Martti Ahtisaari selaku mediator damai antara GAM dengan Pemerintah RI.

“Jadi ini (lembaga KKR) mahal sekali nilainya dan sejarah pembentukannya, bahkan Pemerintah Indonesia pun harus bangga dengan KKR Aceh. Sebab Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Aceh adalah untuk mengangkat, memulihkan harkat dan martabat kemanusiaan dalam bingkai keadilan dan kebenaran.

KKR Aceh juga bisa menjadi mediator rekonsiliasi bagi para pihak yang pernah berperang dimasa konflik, itu kan tugas yang sangat mulia, harus didukung,” kata Wali Nanggroe.

Kelancaran tugas-tugas KKR harus didukung semua pihak. “Dukungan itu tidak saja dari Pemerintah Aaerah, melainkan juga harus ada dari Pemerintah Pusat. Sebab KKR berada di salah satu daerah bekas konflik di Indoensia yaitu Aceh, keberadaannya selama ini sudah dilirik oleh dunia Internasional, KKR Aceh telah mengangkat harkat dan martabat Pemerintah Indonesia di bidang Hak Asasi Manusia di level PBB,” ucap Wali Nanggroe.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Nanggroe juga memberikan semangat dan motivasi kepada para anggota kelompok kerja (Pokja) saat melihat langsung ruang kerja pokja.

Wali Nanggroe menyambangi satu persatu ruangan kerja yang ada di sekretarian KKR Aceh, termasuk juga ruang arsip dan data yang menyimpan dokumen data korban konflik yang sudah dilakukan pengambilan pernyataan oleh KKR Aceh.

Dengan suasana penuh keakraban, ia berdialog dengan Anggota Pokja sambil memberikan petuah dan semangat untuk Anggota Pokja agar terus berjuang di tengah keterbatasan.

“Tugas KKR memang sangat berat, terutama dalam pengungkapan kebenaran dan rekonsiliasi, serta memberikan rasa keadilan bagi korban,” sebutnya.

Sementara Ketua KKR Aceh Masthur Yahya mengatakan, hadirnya Wali Nanggroe ke kantor KKR Aceh memberikan spirit untuk para Komisioner, Anggota Pokja dan staf di KKR.

“Ini adalah sebuah penghargaan dan sumbangan spirit buat kami di KKR Aceh, kami sangat bahagia dan bergairah dikunjungi Wali Nanggroe, beliau telah menularkan spirit yang sangat positif kepada kami semua,” kata Masthur. (IA)

Lainnya

KLHK Ancam Pidana PT ASP, Tambang Nikel Perusak Raja Ampat
Anggota DPR RI dari Dapil Papua, Yan Permenas Mandenas
Marc Marquez ungguli adik kandungnya untuk menangi GP Aragon
Petugas Haji Diusir Keamanan Arab, Dilarang Dampingi Jemaah di Jamarat
Miguel Uribe (Dokumentasi Facebook Miguel Uribe)
KLH Segel Tambang Nikel di Raja Ampat, Ancam Bawa ke Jalur Hukum
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali bikin gaduh panggung politik global. Mulai Senin (9/6/2025).
Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi Gerindra, Rokhmat Ardiyan
Viral Mobil Dinas Masuk Jalur Transjakarta, Polisi Malah Beri Hormat, ini Kata Dirlantas
Eurico Guterres bersama ribuan warga penerima rumah Eks Pejuang TIm-tim.
Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry Banda Aceh menyalurkan 2.300 paket daging kurban Emirates Red Crescent dalam rangka Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah, Ahad (8/6).
Pemakzulan Gibran Konstitusional dan Selamatkan Moral Bangsa
Digerebek Warga, Suami Lakukan Hal Tak Terduga
Timwas Ungkap Penyebab Jamaah Haji RI Menumpuk di Mina
Kemenag Minta Maaf soal Masalah Pergerakan Jemaah ke Mina
Cegah Banjir Rob, Pemprov Jakarta Mau Bangun Tanggul Tinggi 2,5 Meter
Lepasnya empat pulau Aceh masuk ke wilayah Sumut diduga akibat bergesernya batas darat. (Foto: Ist)
Berbuntut Panjang, Ada Dana Besar yang Disebut Sokong Roy Suryo dalam Kasus Ijazah Jokowi
Jokowi Harusnya Tahu Diri Sudah Terlalu Tua bagi PSI
Luar Biasa Ketika Tumbuh di Tengah Ketidakpastian
Enable Notifications OK No thanks