Warga Serbu Supermarket, Massa Kelimpungan Cari Tempat Mengungsi
Infoaceh.net – Ketegangan memuncak di sejumlah wilayah di Israel menyusul serangan udara besar-besaran yang dilakukan militer Iran terhadap Tel Aviv, sebagai balasan atas serangan yang dilontarkan militer IDF ke pusat nuklir Iran.
Buntut aksi saling balas ini, suasana panik mulai melanda kota-kota besar hingga warga berbondong-bondong menyerbu supermarket, apotek, dan toko perlengkapan darurat untuk memborong makanan, air minum, hingga perlengkapan bertahan hidup.
Fenomena panic buying ini menandai meningkatnya kekhawatiran publik terhadap potensi serangan langsung dari Iran.
Antrean panjang terlihat di sejumlah pusat perbelanjaan di Tel Aviv, Haifa, Ramat Gan, dan Yerusalem sejak Jumat malam (13/6/2025).
Warga yang panik akan serangan balasan Iran mulai mempersiapkan perbekalan untuk mengungsi, memborong air galon, makanan instan, makanan kaleng, baterai, senter, power bank, hingga obat-obatan dasar.
Sebagian warga bahkan membeli perlengkapan tidur darurat seperti selimut dan matras untuk dibawa ke tempat perlindungan bawah tanah.
Dari cuplikan video yang beredar di sosial media, sejumlah supermarket di Tel Aviv dipenuhi oleh warga dengan kereta penuh barang yang mengantrean panjang di kasir.
“Saya tinggal di atas sebuah toko kelontong kecil [di Herzliya, dekat Tel Aviv]. Saya pergi ke sana sekitar pukul 10 pagi. Rasanya seperti jatuhnya Saigon,” ujar Ilmuwan Politik Israel Ori Goldberg, mengutip Lorientlejour.
“Antreannya panjang sekali dan hanya tersisa barang-barang kering yang paling buruk. Sungguh histeris,” imbuhnya.
Adapun fenomena panic buying ini terjadi setelah pihak berwenang memperingatkan masyarakat untuk menyiapkan kebutuhan pokok selama 72 jam hingga dua minggu ke depan. untuk mengantisipasi kemungkinan serangan udara langsung dari Iran.
Tak hanya itu imbas imbauan ini, masyarakat juga mulai kelimpungan mencari tempat berlindung.
Banyak dari mereka memeriksa kembali lokasi bunker bawah tanah atau ruang aman yang telah disiapkan pemerintah.
Di beberapa kota besar, warga dilaporkan memadati shelter publik dan menanyakan prosedur evakuasi jika situasi memburuk.