Zona Kuliner Halal Hadir di Kantin RSUDZA
BANDA ACEH, Infoaceh.net – Pemerintah Aceh menghadirkan Zona Kuliner Halal, Aman dan Sehat (Zona KHAS) di lingkungan Kantin RSUD dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh.
Zona ini diresmikan oleh Staf Ahli Gubernur Aceh Bidang Perekonomian, Keuangan, dan Pembangunan, Restu Andi Surya, pada Sabtu (14/6).
Zona KHAS merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Aceh dalam menerapkan prinsip-prinsip syariah di sektor pangan. Restu menyebut langkah ini penting untuk memastikan setiap aspek kehidupan masyarakat, termasuk kuliner, berjalan sesuai dengan prinsip halal, aman, dan sehat.
“Sebagai wilayah yang menjalankan syariat Islam, kita punya tanggung jawab moral dan hukum untuk memastikan pangan yang dikonsumsi halal dan sehat. Zona KHAS di RSUDZA menjadi bukti nyata dari upaya itu,” ujarnya.
RSUDZA tercatat sebagai fasilitas layanan kesehatan pertama di Aceh yang mengembangkan zona kuliner halal.
Sebanyak 17 tenant kantin telah lulus sertifikasi halal, dan 3 lainnya sedang dalam proses sidang itsbat.
“RSUDZA kini bukan hanya rumah sakit unggulan, tapi juga menjadi pelopor kawasan kuliner halal dan bersih di Aceh,” tambah Restu.
Pemerintah Aceh juga menargetkan pengembangan Zona KHAS di tiga daerah lainnya, yaitu Kabupaten Aceh Besar, Kota Banda Aceh, dan Kota Sabang, sebagai bagian dari perluasan kawasan kuliner berbasis syariah dan penguatan ekonomi halal.
Peresmian zona ini turut dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh Agus Chusaini, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemko Banda Aceh Fadhil serta sejumlah pimpinan instansi lintas sektor.
Hal ini menunjukkan adanya kolaborasi antarlembaga dalam mendorong gaya hidup halal di kalangan masyarakat.
Restu mengajak seluruh pemerintah kabupaten/kota di Aceh untuk mengembangkan kawasan kuliner halal dan sehat dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk SKPA, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat.
“Semakin banyak kawasan kuliner yang tersertifikasi halal dan higienis, maka kepercayaan masyarakat, wisatawan, dan investor terhadap Aceh akan semakin tinggi. Ini berkontribusi langsung terhadap pertumbuhan UMKM dan industri makanan kita,” pungkasnya.