BANDA ACEH — Sejumlah artefak peninggalan milik Baginda Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassalam akan dipamerkan saat peringatan Maulid Akbar Nabi Muhammad yang dilaksanakan oleh Majelis Zikir Zawiyah Nurun Nabi Naqshabandi Nazimiya Aceh di Gampong Lambhuk Kecamatan Ulee Kareng, Banda Aceh, Sabtu (22/1).
Ada 11 artefak yang dipamerkan mulai dari tongkat, sorban, sandal, pedang, kayu sugi atau siwak, biang keringat, Selain itu juga ada kain Kiswah Ka’bah, rambut Rasulullah, imamah, janggut, darah bekam serta tanah makam Nabi Muhammad SAW.
Benda bersejarah itu tiba di Banda Aceh pada Sabtu dini hari (22/1) pukul 03.00 WIB dan pukul 9.00 WIB dibawa ke tempat pameran.
Para pengunjung pameran tersebut terlihat membludak sejak Sabtu pagi hingga sore hari.
Kemacetan panjang kendaraan sejak dari pagi hingga sore hari terlihat Jln. T. Islandar Lambhuk akibat masyarakat terus berdatangan demi menyaksikan pameran tersebut.
Antrian panjang, padat, dan penuh sesak tidak menyurutkan semangat pengunjung untuk tetap bisa menyaksikan pameran benda bersejarah milik Rasulullah itu.
Panitia yang bertugas menjaga pintu masuk, tampak sedikit kewalahan memberikan arahan kepada pengunjung. Karena tempat itu terus-terusan diserbu pengunjung.
Pengunjung pameran ini sengaja digratiskan atau tidak dipungut biaya.
Pimpinan Majelis Zikir Zawiyah Nurun Nabi, Ustadz Zamhuri Ramli menyebutkan, acara pameran tersebut bisa terselenggara berkat kerja sama Yayasan Nurun Nabi dengan beberapa majelis pengajian di kota Banda Aceh seperti majelis Inayatullah, majelis At-Taufiq, majelis Raisul Fata, MBA dan juga SDTQ Nurun Nabi.
“Ini semua bentuk kecintaan kita kepada Rasulullah sekaligus mengingat jasa perjuangannya. Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu demi Rasulullah SAW, karena sesungguhnya inilah keinginan Rasulullah,” kata Ustaz Zamhuri Ramli, yang juga Ketua Yayasan Nurun Nabi.
Zamhuri mengatakan, pameran tersebut merupakan berkah yang luar biasa bagi semua kalangan khususnya masyarakat Aceh. Dimana dengan kehadiran artefak tersebut dapat membawa keberkahan bagi seluruh masyarakat Aceh.
Ia mengatakan, artefak yang ditampilkan sudah terjamin keasliannya, karena sudah mendapatkan sertifikat resmi. Semua artefak peninggalan Rasulullah merupakan warisan museum milik almarhum Prof Dr H Abdul Manan Embong Arkeolog Malaysia yang meneliti dan mengumpulkan benda-benda suci peninggalan Rasulullah.
Artefak tersebut lanjut Zamhuri, diperoleh dari berbagai negara, di antaranya Arab Saudi, Yordania, Turki, hingga Suriah. Artefak-artefak sudah teruji keasliannya dan mendapatkan sertifikan internasional seperti Saudi commission for tourism and antiques antiquities.
“Kami juga berharap kepada masyarakat ketika melihat benda tersebut perlu dengan adab-adab yang baik memperhatikan nilai-nilai moral dan kesopanan maupun kesantunan,” ujarnya.
Diharapkan dengan adanya pameran artefak ini, masyarakat Aceh bisa lebih mengenal Rasulullah serta menambah kecintaan dan kerinduan kepadanya, serta dipermudah mengikuti sunnah-sunnahnya.
Ketua Panitia Pelaksana Pameran Artefak, Anhar Razali, mengatakan pameran ini pertama kalinya diadakan di Banda Aceh.
Ia menyebutkan antusias masyarakat menyaksikan pameran ini sungguh luar biasa. Jalan depan pameran mengalami kemacetan yang diperkirakan pengunjung sampai mencapai 5.000 orang lebih. (IA)