837 Mahasiswa Tanah Rencong di Luar Aceh Sudah Terima Bansos
“Sejak Maret ada 1.317 berkas masuk, 420 berkas merupakan pelajar Aceh di luar negeri dan 897 berkas dalam negeri. Setelah dilihat kelengkapan berkas, sebanyak 837 penerima yang terdiri atas 267 pelajar Aceh di luar negeri dan 570 pelajar Aceh di dalam negeri sudah kita transfer. Sedangkan 310 usulan yang terdiri atas 77 usulan luar negeri dan 233 usulan pelajar dalam negeri sedang dalam proses perbaikan berkas,” kata Iswanto.
Iswanto menambahkan, Pemerintah Aceh juga menolak 170 berkas usulan penerima Bansos karena tidak memenuhi syarat, di antaranya pemohon adalah PNS, dosen, tidak ber-KTP Aceh, serta sejumlah alasan lain.
“Dari total 170 berkas usulan, 76 di antaranya usulan pelajar luar negeri dan 94 usulan dari pelajar Aceh di dalam negeri. Saat ini, Pemerintah Aceh juga sudah menerima 500 berkas usulan Bansos dari pelajar kita di Mesir dan 40 dari ITS,” tambah Iswanto.
Bantuan ini, sambung Iswanto, merupakan bentuk kepedulian dan perhatian Pemerintah Aceh terhadap para pelajar Aceh yang masih bertahan di negeri orang dan belum bisa kembali ke kampung halaman akibat pandemi Covid-19.
Bantuan untuk pelajar asal Aceh ini bukan bersumber dari Biaya Tak Terduga atau BTT, tetapi dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (APBA) tahun 2020.
Iswanto menambahkan, para pelajar Aceh penerima Bansos Dampak Covid-19 ini tersebar mulai dari Medan, Padang, Jakarta, Jogjakarta, Surakarta, Surabaya, Malang, serta sejumlah provinsi lainnya.
Sedangkan pelajar Aceh penerima Bansos dampak Covid-19 di luar negeri, tersebar di Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, Arab Saudi, Sudan, Iran, Belanda, India, Inggris, dan sejumlah negara lainnya.
Arif Zidni, salah seorang mahasiswa Aceh asal Ulee Kareng, yang saat ini sedang berkuliah di Jurusan Fiqh, di International Islamic University Malaysia (IIUM) menyampaikan terima kasih atas Bansos Dampak Covid-19 yang telah diterima dari Pemerintah Aceh.
Pandemi Covid-19 yang berimbas pada pembatasan-pembatasan di banyak aspek kehidupan mahasiswa di luar negeri, sangat berdampak pada kehidupan sosial ekonomi mereka.