Foto: Kadis Kesehatan Aceh, dr. Hanif
Banda Aceh — Pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan, mendistribusikan alat rapid test antibody ke seluruh Aceh. Selain itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif, pihaknya juga menyalurkan vaju Alat Pelindung Diri (APD) lengkap untuk tenaga medis dan ribuan masker TB serta masker N-95.
Hanif mengatakan, alat rapid test dan APD tersebut bersumber dari bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan RI serta belanja khusus pemerintah melalui APBA 2020.
“Kita mendata rumah sakit dimana yang paling membutuhkan. Kita sebar merata,” kata dr. Hanif di Banda Aceh, Minggu (29/3).
Ia menyebutkan pada tahap ini pendistribusian rapid test dan APD tersebut masih difokuskan pada tenaga medis. Ia merinci, ada 37 rumah sakit yang didistribusikan rapid test serta APD dan masker diberikan untuk 28 rumah sakit.
Untuk APD dan masker merupakan distribusi yang kedua kalinya, sementara rapid test merupakan paket pertama yang dikirimkan ke seluruh daerah.
Pada tahap pertama APD didistribusikan hanya untuk RSUD sedangkan di tahap kedua APD tersebut diberikan untuk RSUD dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota se Aceh.
“Kita distribusikan secara proporsional sesuai beban penanganan masing-masing rumah sakit,” kata dr. Hanif.
Semua APD dan rapid test tersebut akan diberangkatkan Minggu sore ke semua kabupaten/kota. “Diperkirakan besok atau lusa sudah sampai di tempat masing – masing,” terangnya.
Hanif menambahkan, rapid test tersebut bertujuan untuk mencari peta sebaran wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang tentunya alat tersebut tidak diperuntukkan bagi semua orang.
Harapannya, kata Hanif, mata rantai Covid-19 dapat terputus dan hasil dari pemeriksaan bisa menjadi pedoman bagi tindakan medis selanjutnya.
“Harus diingat bahwa rapid test ini bukan segalanya. Jauh dari itu adalah usaha kita dalam pencegahan menjadi hal yang paling utama. Tetap jaga jarak (social distancing) dan tetap menjaga diri di rumah. Karena tindakan itu akan lebih efektif dalam memutuskan mata rantai virus Corona,” tegas Hanif.
Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, mengatakan Pemerintah Aceh akan terus mengupayakan pemenuhan alat-alat kesehatan seperti APD khususnya bagi petugas medis yang menangani pasien Covid-19.
Selain melengkapi APD bagi petugas, pemerintah juga menyediakan hotel dan tempat khusus yang bisa dimanfaatkan para dokter dan perawat, baik itu untuk istirahat maupun mengisolasi diri usai bertugas. (m)