PIDIE JAYA — Sejumlah desa di lima kecamatan di Pidie Jaya, Aceh, terendam banjir. Banjir menyebabkan badan jalan di beberapa titik amblas.
Lima kecamatan terendam adalah Bandar Baru, Bandar Dua, Panteraja, Ulim dan Jangka Buya. Banjir menyebabkan rumah warga serta badan jalan lintas nasional terendam.
“Curah hujan dengan intensitas tinggi di Kabupaten Pidie Jaya menyebabkan meluapnya air ke permukiman warga. Banjir terjadi sejak Rabu malam,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Ilyas kepada wartawan, Kamis (13/1) seperti dilansir dari detikcom.
Ilyas mengatakan air menggenangi rumah warga mulai pukul 21.00 WIB malam kemarin. Banjir menyebabkan 30 kepala keluarga terpaksa mengungsi.
“Pengungsi di desa lain masih dalam pendataan,” jelas Ilyas.
Selain merendam rumah warga, kata Ilyas, banjir juga menyebabkan tebing sungai Drien Bungong, Krueng Kiran, dan Babah Krueng di Kecamatan Bandar Dua amblas. Ruas jalan di Drien Bungon-Asan Kumbang disebut rusak.
Menurut Ilyas, dampak banjir juga terjadi di Kecamatan Bandar Baru. Di sana, badan jalan di Desa Pueb Lueng Nibong mengalami longsor.
“Tebing sungai putu di Desa Baroh Lancok jebol, dan ruas jalan dayah Langgieng, jalan Jim-jim serta dua titik jalan Panteraja-Cubo amblas atau longsor,” ujar Ilyas.
Ilyas menjelaskan, petugas BPBD Pidie Jaya masih mendata korban terdampak banjir. Petugas juga disebut telah menyalurkan bantuan untuk korban banjir.
“Untuk saat ini air masih tergenang,” ujar Ilyas.
Dirlantas Polda Aceh Kombes Pol Dicky Sondani mengingatkan masyarakat berhati-hati karena banjir merendam Jalan Nasional Banda Aceh-Medan antara Gampong Blang Dalam Kecamatan Bandar Dua dengan Gampong Bale Ulim Kecamatan Ulim Kabupaten Pidie Jaya.
Kasat Lantas Polres Pidie Jaya didampingi Kaurbinopsnal beserta anggota dan personel Polsek langsung melaksanakan pengaturan di TKP genangan banjir guna kelancaran arus lalu lintas bagi pengguna jalan di lokasi yang digenangi banjir.
Kemudian melakukan himbauan himbauan pada pengguna jalan agar terus berhati hati dalam berkendara di sekitar lokasi banjir.
“Memberikan bantuan bagi pengendara yg mengalami mogok di lokasi banjir dan terus memantau situasi untuk mengantisipasi terjadinya luapan air dan menimbulkan kemacetan,” ujar Dirlantas. (IA)