Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman mengharapkan bantuan dari Pemerintah Aceh dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I untuk membangun baru bendung karet di Krueng Aceh, tepatnya di kawasan Lambaro, Aceh Besar, tak jauh dari unit Water Treatment Plant (WTP) PDAM Tirta Daroy.
Selama ini, bendungan yang dibangun sejak 2003 tersebut digunakan untuk menampung air sungai sebagai bahan baku sebelum diproses di sistem pengolahan air bersih milik PDAM Tirta Daroy Banda Aceh.
Namun kini, kata wali kota, kondisi bendung karet itu sangat memprihatinkan karena dimakan usia. “Dalam setahun ini saja sudah terjadi beberapa kali kebocoran, lalu kita perbaiki, tapi bocor lagi karena memang sudah lapuk,” kata Aminullah Usman, Jum’at (18/9).
“Bahkan sekarang dari laporan yang saya terima sudah bocor di lima titik,” kata Aminullah lagi yang pada Juli lalu sempat meninjau langsung ke lokasi bersama Wakil Wali Kota Zainal Arifin.
Dan akibat kebocoran itu, ujarnya, debit air sungai berkurang sehingga proses produksi air bersih di WTP Lambaro terganggu.
“Dalam beberapa minggu ini suplai air berkurang hingga 20 sampai dengan 30 persen dari kondisi normal. Terutama sangat terdampak pada daerah-daerah ujung pelayanan kita.”
Oleh sebab itu, wali kota mengajukan permohonan kepada pemerintah pusat melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I dan juga Pemerintah Aceh untuk mengganti atau membangun baru bendung karet dimaksud. “Kalau hanya kita perbaiki, hasilnya tidak akan maksimal juga,” ucapnya.
“Kami berharap penggantian atau bangun baru bendung karet di Lambaro dapat direalisasikan dalam waktu dekat. Karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, kebutuhan dasar bagi masyarakat Kota Banda Aceh dan Aceh Besar,” pungkas Aminullah. (IA)