Bupati Akmal: Menolak Jalan Multiyears Tidak Berpihak Kepentingan Rakyat
“Saya mohon kepada kita semua agar tidak ada gangguan terhadap pembangunan ini,” pinta Akmal Ibrahim.
Hal senada juga disampaikan oleh tokoh masyarakat Babahrot, Abdya, Haji Abu Bakar. Ia mengatakan, ada begitu banyak komoditi di Abdya yang dibutuhkan masyarakat Gayo Lues, begitupun sebaliknya.
Menurutnya, jalur Babahrot-Blangkejeren merupakan jalur penting untuk mendukung perekonomian masyarakat di dua kawasan tersebut.
“Peluang ini sungguh sayang bila tidak dimanfaatkan. Karena itu kami butuh jalan yang bagus dan yang kami fikirkan saat ini adalah bagaimana cabai yang dibawa dari Gayo kemari tidak membusuk di jalan dan begitupun dengan ikan yang kami bawa dari sini,” ujar Abu Bakar.
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, menyatakan, pembangunan jalan tembus di pedalaman Aceh, termasuk di antaranya Babahrot- Blang Kejeren merupakan cita-cita para pemimpin Aceh sejak dulu. Sejumlah ruas jalan tersebut sudah digagas sejak tahun 1988 saat kepemimpinan Ibrahim Hasan.
“Terima kasih untuk para senior kita yang telah menggagas badan jalannya dan sudah dibuka, di mana tantangannya berat sekali saat itu. Tapi Alhamdulillah gagasan tersebut terwujud,” terang Nova.
Nova Iriansyah mengatakan, pembangunan jalan tembus di Aceh itu tidak boleh berhenti hanya di gagasan saja. Perlu perjuangan lebih lanjut agar jalan tersebut terwujud sempurna seutuhnya.
Ia menamsilkan seperti permainan sepak bola. Tidak dikatakan sukses bila bola belum berhasil masuk gawang, meskipun sudah puluhan bola mendekati gawang dan berpeluang gol. Saat ini, kata Nova, ia menjadi orang yang bertanggung jawab untuk memasukkan bola tersebut ke gawang.
Oleh sebab itu, Nova meminta dukungan semua pihak agar pembangunan sejumlah ruas jalan tembus yang telah dicita-citakan sejak dulu itu dapat segera terwujud.
“Terlalu banyak hal positif lahir jika jalan ini dibangun dan terlalu banyak yang negatif bila jalan ini tidak dibangun, ” pungkas Nova. (IA)