Pimpinan Forkopimda Aceh melakukan foto bersama dengan Mendagri Tito Karnavian usai pelantikan Gubernur Aceh di Gedung DPRA, Kamis (5/11)
Banda Aceh — Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) menggelar Rapat Paripurna dengan agenda pengambilan sumpah dan pelantikan Gubernur Aceh Sisa Masa Jabatan 2017-2022, Kamis (5/11).
Pengambilan sumpah dan Pelantikan Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri, Jenderal Polisi (Purn) Prof Drs H Muhammad Tito Karnavian, MA Ph.D.
Rapat Paripurna dibuka dan dipimpin langsung oleh Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin, dan dipandu oleh master ceremony (MC) untuk prosesi pengambilan sumpah dan pelantikan.
Proses pengambilan sumpah dan pelantikan khusus untuk Gubernur Aceh berbeda dengan provinsi lain di Indonesia.
Khusus Aceh dilantik oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia dalam Paripurna DPRA dengan disaksikan oleh Ketua Mahkamah Syar’iyah Aceh, hal ini sesuai dengan Pasal 69 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA).
Ketua DPRA, Dahlan Jamaluddin dalam sambutannya menaruh harapan supaya adanya hubungan yang saling mendukung dan mampu bersinergi antara eksekutif dan legislatif sehingga roda pemerintahan dapat berjalan dengan efektif.
“Komunikasi yang baik dengan lembaga legislatif akan menciptakan orkestrasi yang indah untuk mewujudkan kehendak dan harapan rakyat Aceh,” harap Dahlan Jamaluddin.
Di akhir sambutan, Ketua DPRA menyampaikan selamat kepada Nova iriansyah, atas pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan sebagai Gubernur Aceh sisa masa jabatan tahun 2017-2022, dan mengucapkan terima kasih kepada drh. H. Irwandi yusuf, M.Sc yang telah memimpin Aceh selama ini serta telah melakukan berbagai terobosan untuk kemajuan Aceh.
Sementara Nova Iriansyah dalam sambutannya menegaskan, sebagai Gubernur Aceh baru yang definitif, ia punya tanggung jawab melaksanakan pembangunan berkesinambungan, dengan meneruskan kebijakan pembangunan strategis yang telah dijalankan dengan baik oleh Gubernur sebelumnya.
Bersamaan dengan itu juga dituntut melakukan inovasi- inovasi baru yang kreatif, bermanfaat dan substantif, menghasilkan lompatan-lompatan dalam pencapaian visimisi ‘Aceh Hebat’ dengan 15 program unggulan, yang telah tercantum dalam RPJM Aceh 2017-2022.
“Saya, sebagai Gubernur Aceh yang baru yang bertugas melanjutkan sisa periode 2017-2022, maka dengan tulus dan ikhlas, saya meminta dukungan seluruh ulama, unsur Forkopimda, legislatif, partai politik, LSM, dan seluruh elemen masyarakat lainnya,” harap Nova Iriansyah. (IA)