Anggota Komisi III DPR RI, H. Nazaruddin Dek Gam
Banda Aceh – Pemerintah Aceh diminta untuk meninjau ulang kebijakan pemotongan dana untuk dayah-dayah di Aceh yang telah dianggarkan dalam APBA tahun 2020, yang kemudian dialihkan refocusing dan realokasi anggaran untuk penanganan pencegahan Coronavirus Disease (Covid-19).
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, H. Nazaruddin yang akrab disapa Dek Gam sangat tidak sepakat apabila dana untuk dayah dipangkas meskipun untuk memenuhi desakan dari Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Dalam Negeri dan Menteri Keuangan tentang Percepatan dan Penyesuaian APBD tahun 2020 dalam rangka Penanganan Covid-19.
“Saya selaku wakil rakyat di Senayan meminta Pemerintah Aceh untuk meninjau ulang pemotongan dana bantuan dayah,” kata Nazaruddin Dek Gam dalam keterangannya, Minggu (3/5) malam.
Menurut Dek Gam, masih banyak pos anggaran lain yang bersumber dari APBA yang bisa dipotong untuk penanganan virus Corona. Pasalnya dalam kondisi pandemi seperti ini, dayah-dayah di Aceh sangat membutuhkan bantuan dalam rangka menjalankan operasional dayah tersebut.
“Bantuan untuk dayah jangan diganggu, karena dayah-dayah di Aceh sangat membutuhkan dana tersebut, apalagi dalam situasi dan kondisi yang seperti sekarang ini,” sebut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Bahkan, Dek Gam mengaku sudah menerima berbagai keluhan dari dayah-dayah di Aceh terkait pemotongan tersebut. Selaku wakil rakyat, dirinya merasa terpanggil untuk memperjuangkan aspirasi dayah-dayah yang meminta agar dana bantuan tersebut tidak dipangkas.
“Kenapa harus dana bantuan dayah yang harus dipotong, dana proyek multiyears yang harusnya dipotong habis untuk menangani virus Corona, bukan malah dana dayah, yang mereka juga sangat membutuhkan bantuan itu,” tegasnya.
Dek Gam juga menyebutkan kalau dayah itu menjadi simbol keacehan, bahkan Badan Pendidikan Dayah Aceh yang kemudian menjadi dinas sendiri lahir setelah adanya MoU Helsinki, sehingga sangat tidak wajar apabila dana untuk dayah juga harus dikorbankan untuk membantu penanganan virus Corona.
“Badan Dayah hanya di Aceh ada, daerah lain tidak ada, dan dana bantuan untuk dayah sangat mendesak. Sekarang Pemerintah Aceh bisa memotong dana di dinas-dinas yang tidak mendesak dan bisa ditunda, anggaran APBA cukup besar. Saya yakin kalau dana dayah tidak dipotong, anggaran yang sudah ada sangat cukup untuk membantu penanganan virus corona,” jelasnya.
Selain itu, Dek Gam juga meminta kepada publik untuk terus mengawal terkait pengelolaan anggaran dalam rangka penanganan Covid-19 di Aceh. Keterlibatan publik sangat penting agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran dan benar-benar untuk orang yang membutuhkan.
“Mari kita kawal bersama pengelolaan anggaran Aceh, agar anggaran yang cukup besar itu benar-benar bisa bermanfaat untuk masyarakat,” pungkas Dek Gam yang juga Presiden Klub Persiraja Banda Aceh ini. [*]