Di Aceh, Mensos Minta Aktivasi Lumbung Sosial Antisipasi Terjadi Bencana
ACEH UTARA — Untuk mengantisipasi terjadi bencana, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menekankan agar mengaktivasi lumbung sosial, sehingga ada kesiapan dari warga korban bencana.
“Di lumbung sosial itu berisi kebutuhan makanan dan peralatan-peralatan yang sudah diusulkan berupa alat penjernih air yang bisa digunakan saat bencana,” kata Mensos Risma saat mengunjungi korban banjir di Aceh Utara dan Aceh Timur, Rabu (12/1).
Dengan adanya lumbung sosial menjadikan layanan pemenuhan kebutuhan dasar (buffer stock) bisa lebih cepat karena lokasinya didekatkan kepada warga.
“Untuk santunan bagi korban meninggal per orang Rp 15 juta itu standar di seluruh Indonesia dan itu sama. Bagi korban yang belum terima bantuan nanti kita scanning dengan pemda setempat,” tandas Mensos.
Pada kesempatan itu, melakukan pengecekan bantuan Sosial (bansos) KKS yang masih belum disalurkan di Bank Syariah Indonesia (BSI) langsung ke kantor BSI Lhoksukon 3.
Selain itu, Mensos melanjutkan meninjau penyaluran KKS di Meunasah Bungong Kupula di Gampong Keude Kemuning, Kecamatan Idi Tunong, Kabupaten Aceh Timur dan meminta kepada perwakilan Himbara agar bansos bisa secara tunai.
“Mereka (penerima bansos) sudah pada sepuh ya, jadi tolong dipermudah dan saya minta bansos disalurkan secara tunai,” tandas Mensos.
Salah seorang penerima bansos, A Wahab tak menyangka bisa menerima bantuan karena baru pertama dan sebelumnya belum pernah menerima bantuan apa pun.
“Terima kasih bantuan ini disampaikan kepada Ibu Mensos dan pemerintah, saya sudah lebih dari sebulan terakhir tidak bekerja dan tak berpenghasilan bagi keluarga,” tutur A Wahab.
Kunjungan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Provinsi Aceh diawali dengan menyerahkan santunan bagi para ahli waris korban bencana banjir.
Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) Aceh menyatakan banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi dan tiga sungai meluap, yakni Sungai Krueng Peutoe, Krueng Keureuto dan Krueng Pirak, Jumat (30/12/2021) yang mengakibatkan 3 orang meninggal dunia dan 31.843 jiwa mengungsi.
“Kami turut berduka cita dan semoga bantuan yang ini bisa bermanfaat,” ujar Mensos saat menyerahkan santunan di rumah Muhammadin Usman, ayah dari korban Teuku Andika (12) warga Kecamatan Matang Kuli, dan Muzakir ayah dari almarhumah Sabidah (50), warga Kecamatan Pirak Timu, Kab Aceh Utara, Selasa (11/1).
Di lokasi tersebut diserahkan 2 santunan @ Rp 15 juta total Rp 30 juta dan penyerahannya disaksikan oleh Bupati Aceh Utara, H. Muhammad Thaib, Kadis Aceh Utara Fuad Mukhtar, Kapolres dan Kajari. (IA)