Di Hadapan Ulama, KASAD Tegaskan Nasionalisme Aceh Tak Diragukan
BANDA ACEH — Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman bertatap muka dengan para ulama dan tokoh masyarakat Aceh di Gedung Malahayati, Makodam IM, Jum’at (11/3).
Kasad juga didampingi sejumlah pejabat Mabes TNI AD di antaranya Koorsahli Kasad Letjen TNI Afini Boer beserta istri, Aster Kasad Mayjen TNI Achmad Marzuki, Aspers Kasad Brigjen TNI Darmono Susastro dan Kadispenad Brigjen TNI Tatang Subarna serta Ustadz Habib Husein Baagil.
Acara tatap muka tersebut juga dihadiri Gubernur Aceh Nova Iriansyah, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Mohamad Hasan, Ketua DPRA Dahlan Jamaluddin, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar, Wakapolda Aceh, Forkopimda Aceh, para ulama, para rektor, para tokoh masyarakat Aceh dan para Bupati/Wali Kota se-Aceh.
Pangdam IM melaporkan kepada Kasad bahwa situasi dan kondisi wilayah Aceh saat ini aman dan kondusif. Dimana hal ini tidak terlepas dari peran bersama dari para ulama, tokoh masyarakat dan segenap Forkopimda yang telah berupaya menciptakan kesejukan dan pembinaan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kerukunan dan toleransi di antara warga masyarakat.
“Oleh sebab itu, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para ulama, tokoh masyarakat dan Forkopimda. Semoga ke depan kita dapat lebih mempererat sinergitas dan komunikasi di antara kita, demi untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Bangsa,” ucap Pangdam.
Kepada Kasad, Mayjen TNI Mohamad Hasan juga menyampaikan, Kodam IM saat ini sedang melaksanakan rekrutmen prajurit TNI AD dari kalangan santri dan lintas agama yang merupakan kebijakan dari Kasad.
Sementara itu, mewakili para ulama dan tokoh masyarakat Aceh, Drs Tgk HM Daud Hasbi MAg dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Kasad atas kunjungannya ke bumi serambi Mekkah.
Ia mengatakan, para ulama dan Forkopimda Aceh mempunyai satu tujuan, yakni bersama-sama menjaga umat khususnya menjaga rohaniah. Selain itu, para Kyai, dari TNI/Polri dengan pemerintah daerah juga menanamkan rasa nasionalisme terhadap generasi muda di Aceh.