BANDA ACEH — Dinas Sosial Aceh melalui UPTD Rumoh Sejahtera Aneuk Nanggroe (RSAN) menjalin kerja sama kemitraan dengan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banda Aceh dalam bidang Pembinaan Kerohanian Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Anak di panti.
Kerja sama dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) ditandatangi Kepala Kantor Kemenag Banda Aceh H Salman Arifin SPd MAg bersama Kepala UPTD RSAN Michael Oktaviano, turut serta disaksikan Kepala Dinas Sosial Aceh Dr Muslem Yacob SAg MPd, Rabu (24/1/2024) di UPTD RSAN.
Usai pendandatangan MoU, Kadis Sosial Muslem Yacob menyampaikan apresiasi atas kerja sama ini.
“Kami dari jajaran Dinas Sosial Aceh sangat berterima kasih kepada Kakankemenag Banda Aceh, Bapak Salman dan jajarannya yang bersedia memberikan penyuluhan keagamaan kepada anak-anak di UPTD RSAN,” ujarnya.
Tujuan kerja sama ini sebutnya, supaya anak-anak matang dalam pengetahuan keagamaan, agar saat tumbuh dewasa nanti tidak menyimpan trauma dan rasa dendam.
“Jadi mereka biar tumbuh menjadi anak yang betul-betul berada dalam kebenaran. Kerja sama ini merupakan kolaborasi luar biasa guna memberikan motivasi kepada mereka dalam belajar agama dan menciptakan masa depan yang lebih baik,” timpal Muslem.
Selain itu, Muslem mengungkapkan pentingnya pembinaan kerohanian bagi anak-anak sejak dini, apalagi mereka dengan latar belakang masalah sosial yang beragam.
“Kita tahu seharusnya anak-anak seperti ini tinggal bersama orang tuanya, yang penuh kasih sayang diberikan orang tuanya, tapi kenyataannya mereka terpaksa tinggal di sini, tapi saya yakin mereka itu sudah menganggap semua yang ada di sini sebagai orang tua mereka sehingga mereka nyaman mengikuti pembinaan,” sebutnya.
Sementara Kakankemenag Banda Aceh Salman Arifin menegaskan komitmennya memberikan fasilitas pelayanan, ketrampilan membaca Alquran dan pembinaan mental kepada anak-anak di UPTD RSAN.
“Anak-anak kita harus menjadi pribadi tangguh di tengah permasalahan sosial yang mereka alami. Kita berharap, dengan kepedulian sosial dari kita, mereka dapat bangkit dan merubah keadaannya di masa depan,” tuturnya.
Salman juga mengajak semua penyuluh agama di bawah Kemenag Banda Aceh untuk berperan sebagai ayah rohani bagi anak-anak binaan.
Dengan melibatkan sekitar 30 sumber daya pengajar agama, diharapkan setiap hari ada penyuluh yang memberikan pengajaran dan pendampingan rohani kepada anak-anak binaan di UPTD Aneuk Nanggroe.
“Kita datang kemari untuk melatih rasa kepedulian kita, bukan untuk menunjukan kita lebih hebat, lebih ego, lebih beruntung, enggak. Kita kemari di tengah orang-orang yang berkebutuhan sosial karena untuk mengasah rasa kita,” pungkasnya. (IA)