Banda Aceh — Pemerintah Aceh meminta kepada para pengusaha gabah di provinsi ini untuk sementara waktu tidak melepas dulu gabah dari Aceh ke luar daerah.
Karena untuk saat ini lebih diperlukan di dalam daerah untuk keperluan gabah guna memperkuat stok beras di Aceh, menyusul masa darurat penanganan wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
“Bapak Plt Gubernur Aceh Nova Iriansyah meminta untuk disampaikan hal ini supaya gabah Aceh untuk saat ini jangan dulu dilepas ke luar. Ini penting agar kebutuhan gabah dalam daerah tercukupi,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, yang menyampaikan pesan Plt Gubernur Aceh, Senin (30/3).
Disampaikannya, Pemerintah Aceh saat ini memastikan stok beras Aceh aman hingga bulan September 2020 mendatang untuk itu kebutuhan masyarakat di provinsi ujung paling barat pulau Sumatera itu.
Karenanya, kepada masyarakat tidak perlu memborong beras karena takut akan kekurangan bahan makanan pokok tersebut di pasaran.
“Pemerintah Aceh punya stok beras 78.310,2 ton, diperkirakan cukup hingga bulan September mendatang,” kata Saifullah Abdulgani yang biasa disapa SAG ini.
Untuk gula pasir, memang mengalami kenaikan harga, namun stok diperkirakan mencukupi untuk beberapa bulan ke depan. SAG menyebut, stok gula pasir yang tersedia saat ini sekitar 4.000 ton lebih.
“Untuk kebutuhan rumah tangga lainnya seperti minyak goreng, aman hingga Juni 2020,” jelas SAG. (m)