Illiza: Kebersihan Sektor Pariwisata Aceh Harusnya Jadi Contoh Bagi Daerah Lain
“Tempat wisata perlu ada kelompok-kelompok sadar wisata yang merawat destinasi tetap bersih indah dan nyaman,” ungkapnya.
“Kalau sektor wisata dapat kembali dikembangkan kita akan bisa melewati resesi ekonomi dengan baik,” lanjutnya.
Di masa pandemi ini, Jamaluddin berharap agar sektor wisata di Aceh dapat menyasar para wisatawan nusantara karena wisman masih belum terkendala dengan penghentian penerbangan.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Banda Aceh Iskandar menyebutnya, setiap tahunnya sektor pariwisata berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai angka 37-40 persen. Namun sejak pandemi Covid-19 melanda ke wilayah Kota Banda Aceh menurun drastis.
“Namun sejak bulan Agustus sudah mulai nampak geliat ekonomi di Kota Banda Aceh sektor pariwisata,” jelasnya.
Sebelumnya, pihak Pemko Banda Aceh melalui Dispar sempat menutup sejumlah tempat tujuan destinasi wisata untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Namun menurut Iskandar, penutupan itu tidak mungkin terus dilakukan yang dinilai memberi dampak buruk terhadap perekonomian masyarakat.
“Sektor pariwisata jalan terus, protokol kesehatan juga jalan terus sehingga kita bisa beriringan berdampingan,” sebunya.
“Kalau orang terus di rumah saja, ekonomi tidak bergeliat orang mau makan apa. Di daerah Ulee Lheue saja itu ada sekitar 150 lebih pedagang kecil yang berjualan, kalau ini kita tutup mereka tidak bisa menghidupi keluarganya,” lanjutnya.
Sebelumnya, pihak Dispar Kota juga melakukan revitalisasi terhadap sejumlah tempat wisata di bawah pengelolaan pihaknya seperti PLTD Apung, boat di atas rumah, dan beberapa lainnya.
“Ini beberapa hal yang kita lakukan terus mudah mudahan pariwisata di Kota Banda Aceh akan bergeliat kembali pasca Covid-19,” pungkasnya. (IA)