Ketua MPU Aceh Ingatkan Sejumlah Hal ke Penyelenggara PKA
Hal lainnya Abu Faisal menitipkan pesan agar jangan lupa memperhatikan akses yang bisa dijangkau oleh kaum disabilitas, seperti menyediakan tempat duduk dan lainnya.
“Memperhatikan hak-hak perempuan, itu juga perlu kita perhatikan, jadi misalnya menciptakan tempat pemisahan, untuk menghindari nilai-nilai kekerasan, pelecehan,” lanjutnya.
MPU Aceh dalam menyambut event PKA ke-8 yang direncanakan akan digelar pada 19 – 27 Agustus 2023 mendatang, akan mengeluarkan Taushiyah (saran) kepada Pemerintah Aceh hingga masyarakat Aceh umumnya.
Wakil Ketua MPU Aceh Dr Tgk H Muhibbuthabary MAg menambahkan agar masyarakat Aceh umumnya dan khususnya pihak penyelenggara dapat mewujudkan akhlakul karimah kepada semua pihak.
“Saya tambahkan mungkin nilai keramahan bagi kita, bagi tim yang pakai atribut itu harus lebih ramah kan, nanti orang luar mengukur semua. Mudah-mudahan event ini menjadi momentum kita membangkitkan semangat yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi,” tambah Wakil Ketua yang akrab disapa Abon Muhib itu.
Pesan dan nasehat Pimpinan MPU Aceh disambut baik Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal. Menurutnya event PKA ke-8 nantinya akan dipecah menjadi 4 titik lokasi agar tidak menjadi kerumunan.
“Empat titik ini kita posisikan tetap, pertama di Taman Ratu Safiatuddin, kedua Lapangan Tugu, ketiga Lapangan Blang Padang, keempat Stadiun Harapan Bangsa. Di semua titik ini kita akan lakukan kurasi atau mana yang layak ditampilkan dan mana yang tidak layak, dan ini kita bekerja sama dengan MPU Aceh. Dan tentu kebersihan dan tata nilai kebudayaan kita yang orang luar akan lihat, jadi kita harus benar-benar tunjukkan kita adalah masyarakat yang berbudaya dengan keislaman yang kuat,” jelasnya.
Didampingi tim dari Disbudpar Aceh, Almuniza melanjutkan melalui event PKA ini nantinya akan membangkitkan kembali nilai-nilai kebudayaan dan keislaman kepada masyarakat luas.
“Kita ketahui dengan pekan kebudayaan ini kita ingin membangun perspektif masyarakat untuk menyatukan tentang nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai keislaman yang kita yakini adalah sebuah landasan untuk kita semua dalam menjalankan roda-roda pemerintahan,” sebutnya.