“Terus berkomunikasi secara intensif dengan para pihak yang berkepentingan, baik di pusat maupun daerah, sesuai dengan tugas dan fungsinya guna mencegah penyebaran infeksi COVID–19 di wilayah Aceh.”
-Ir. H. Nova Iriansyah, MT
Plt. Gubernur Aceh
DALAM mencegah dan mengantisipasi penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang kini telah menyebar dari China ke berbagai negara, sangat diperlukan upaya dan kewaspadaan bersama. Apalagi virus Corona itu kini telah ditemukan menginfeksi dua warga Indonesia di Depok, Provinsi Jawa Barat.
“Perlu upaya penanggulangan yang lebih aktif dalam bentuk peningkatan kewaspadaan dini, kesiapsiagaan, serta tindakan antisipasi pencegahan, deteksi, pengobatan, dan respons lain yang diperlukan,” kata Plt. Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, dalam pernyataan tertulisnya yang dibacakan Sekda Aceh, Taqwallah, pada konferensi pers di Banda Aceh, Rabu (4/3).
Konferensi pers terkait penyebaran virus corona di Posko Covid-19 yang berada di komplek Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh itu, turut dihadiri Asis – ten I Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Aceh, Dr. M Jafar, Kadis Kesehatan Aceh, dr. Hanif, Kadis Sosial Aceh, Alhudri, Kadis Kominfo dan Persandian Aceh, Marwan Nusuf, Direktur RSUDZA, Dr. dr. Azharuddin, Sp.OT K-Spine FICS, Penasihat Khusus Gubernur, Iqbal Farabi, dan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Aceh, dr Safrizal Rahman.
Untuk itu, Nova menginstruksikan seluruh pejabat SKPA serta Bupati/Wali Kota se-Aceh meningkatkan komunikasi, informasi, dan edukasi kesehatan kepada masyarakat secara berkala.
Terutama kepada masyarakat yang akan berpergian ke wilayah terjangkit, dengan materi pencegahan penyebaran penyakit melalui praktek perilaku hidup bersih dan sehat dan antisipasi penularan.
Para pihak terkait juga diminta melakukan antisipasi, deteksi, serta respon terhadap penumpang di bandara dan pelabuhan laut terutama penumpang internasional.
Selanjutnya, Nova meminta pejabat terkait untuk menyiapkan fasilitas pelayanan kesehatan perawatan dan rujukan serta fasilitas penunjang seperti laboratorium dan bahan logistik kesehatan yang diperlukan beserta jejaringnya secara terpadu.
“Terus berkomunikasi secara intensif dengan para pihak yang berkepentingan, baik di pusat maupun daerah, sesuai dengan tugas dan fungsinya guna mencegah penyebaran infeksi COVID–19 di wilayah Aceh,” kata Taqwallah membacakan arahan Nova.
Sementara jajaran kesehatan diminta agar melaporkan secara berjenjang dalam waktu 1×24 jam apabila ditemukan adanya suspect COVID-19 di Aceh.
Kepada seluruh masyarakat Aceh, diharapkan tetap tenang sembari meningkatkan kewaspadaannya. Semua informasi tentang kesehatan dan riwayat perjalan diharapkan untuk dilaporkan kepada petugas.
Masyarakat yang mengalami gejala demam, batuk, sesak napas, dan baru kembali dari negara terjangkit dalam 14 hari sebelum sakit juga diminta segera periksa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Nova berharap masyarakat terus melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta memperbanyak konsumsi buah-buahan, sayuran dan makanan kaya protein untuk meningkatkan daya tahan tubuh seperti ikan, daging dan telur.
Selanjutnya adalah selalu mencuci tangan terutama setelah batuk atau bersin, sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah merawat binatang.
“Sebaiknya cuci tangan dengan air mengalir dan sabun serta bilas kurang lebih 20 detik. Jika tidak tersedia air, dapat menggunakan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol 70-80 persen,” jelasnya.
Pesan Nova selanjutnya adalah menerapkan etika batuk, yakni menutup mulut/hidung saat bersin atau batuk dengan menggunakan tisu. Selalu gunakan masker jika menderita sakit dengan gejala infeksi saluran napas (demam, batuk, dan flu) dan segera berobat.
Sementara petugas kesehatan diharapkan untuk tidak panik namun tetap siaga dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Petugas kesehatan diinstruksikan untuk selalu menggunakan alat perlindungan diri (APD) sesuai kebutuhan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Apabila dijumpai suspect kasus COVID-19 segera lakukan langkah-langkah pe – nanganan kasus sesuai dengan Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi COVID-19 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI,” pungkasnya. (* )