Almarhum Drs. Nurdin Abdul Rahman, M.Si.
Banda Aceh — Innalillahi wainna ilaihi rajiun, Aceh kembali kehilangan putra terbaiknya. Drs. Nurdin Abdul Rahman, M.Si salah satu anggota juru runding Gerakan Aceh Merdeka (GAM) saat merintis upaya perdamaian Aceh di Helsinki, Finlandia, meninggal dunia, Senin (8/6).
Nurdin Abdul Rahman yang juga pernah menjabat Bupati Bireuen Periode 2007 -2012 ini menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam usia 72 tahun seiring berkumandangnya azan Subuh pagi tadi.
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, beserta jajaran Pemerintah Aceh menyatakan duka cita mendalam atas berpulangnya tokoh GAM tersebut.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, di Banda Aceh, Senin (8/6).
“Bapak Plt Gubernur Aceh menyampaikan duka cita mendalam dan rasa kehilangan atas berpulangnya Almarhum Nurdin Abdul Rahman,” ujar Iswanto.
Nurdin Abdul Rahman meninggal dunia di kediamannya, kompleks
Meuligoe Residance, Cot Gapu, Kota Juang, Bireuen pada hari Senin, 8 Juni 2020 sekitar pukul 05.05 WIB
Semasa hidupnya, almarhum yang lahir 28 Desember 1948 dikenal sebagai sosok yang aktif dan sempat menjabat sejumlah posisi. Ketika Aceh masih dilanda konflik bersenjata, Nurdin adalah salah seorang tokoh GAM yang bermukim di Australia.
Selama keterlibatannya sebagai aktivis GAM, alumnus Short Course in Language Teaching Managemen, Reading University UK, kerap menjadi penghuni rumah tahanan negara saat konflik bersenjata karena memperjuangkan martabat Aceh. Tercatat ia pernah mendekam di penjara Laksus Banda Aceh, Rutan Lhoknga, dan Lapas Keudah Banda Aceh.
Almarhum Nurdin Abdul Rahman kemudian terlibat dalam proses perundingan GAM-RI dengan menjadi salah satu anggota juru runding dari pihak GAM bersama Malik Mahmud, Zaini Abdullah, Nur Djuli dan Bakhtiar Abdullah yang kemudian membuahkan hasil perdamaian Aceh mengakhiri konflik bersenjata selama 30 tahun pada 15 Agustus 2005 atau dikenal sebagai Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki.
Nurdin Abdul Rahman yang merupakan mantan dosen Bahasa Inggris di Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Banda Aceh, kemudian juga terpilih sebagai Bupati Bireuen dalam Pilkada 2007 dan memimpin Kabupaten Bireuen Aceh, sampai 2012.
Almarhum juga aktif sebagai Wakil Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bireuen dan Kepala Kantor Urusan Internasional pada Universitas Al Muslim, Bireuen.
Mantan Rektor Universitas Almuslim Dr. Amiruddin Idris, yang kini Snggota DPR Aceh mengungkapkan, almarhum Nurdin Abdul Rahman tidak sakit dan bugar, namun sempat menurun kondisi kesehatannya
“Pak Nurdin telah berpulang ke Rahmatullah. Saya dapat kabar bila kemarin kesehatannya sempat drop. Sepanjang hayatnya, beliau adalah sosok yang sangat baik,” ungkap Dr. Amiruddin.
Jenazah almarhum dikebumikan di Gampong Kapa, Kecamatan Peusangan, Bireuen. (IA)