Musibah Tsunami Aceh, Beri Pembelajaran untuk Dunia
Infoaceh.net, BANDA ACEH — Musibah gempa dan tsunami Aceh yang terjadi 26 Desember 2004 silam tidak semata menjadi pembelajaran bagi Aceh, tetapi juga bagi masyarakat di seluruh dunia.
Hal itu disampaikan Pj Gubernur Aceh Safrizal ZA saat menerima kunjungan silaturrahmi Mercy Malaysia, di ruang tengah Meuligoe Gubernur Aceh, Senin sore (23/12/2024).
“Mudibah gempa dan tsunami Aceh bukan hanya menjadi pembelajaran bagi Aceh dan Indonesia tetapi juga bagi dunia. Gempa dan tsunami Aceh adalah bencana terdahsyat di era modern yang mengejutkan dunia,” ujar Safrizal.
Mantan Pj Gubernur Kalimantan Selatan itu menambahkan, sebelum tsunami Aceh tidak ada pembelajaran yang ditinggalkan dalam periode 100 tahun.
“Pembelajaran itu yang kemudian kita dapatkan Gua Ek Leuntie di Desa Pasie, Lhoong, Aceh Besar, yang merekam beberapa kejadian tsunami dahsyat di masa lampau,” ungkap lulusan terbaik STPDN angkatan pertama itu.
Karena itu, Pj Gubernur menegaskan pentingnya kegiatan peringatan tsunami yang digelar setiap tahun.
“Kegiatan ini penting dilakukan setiap tahun sebagai sarana pembelajaran dan merawat ingatan, bahwa gempa dan tsunami bisa terjadi kapan saja.”
“Kita tidak bisa memindahkan bencana, tidak pula bisa meminta masyarakat untuk pindah dari wilayah rawan bencana, karena masyarakat nelayan beraktivitas di pesisir. Jadi, yang bisa kita lakukan adalah living harmony with disaster, dengan terus memberikan sosialisasi dan pembelajaran tentang bagaimana hidup di wilayah rawan bencana,” kata mantan Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung itu.
Karena itu, Pj Gubernur sangat mengapresiasi partisipasi Mercy Malaysia selama proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca tsunami di Bumi Serambi Mekkah.
“Kami menyambut baik dan berterima kasih kepada Mercy Malaysia atas dukungannya pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh. Apresiasi yang tinggi kami sampaikan atas komitmen Mercy Malaysia yang masih memiliki program hingga 2030 di Aceh,” ujar Safrizal.
Sebelumnya, Deputy Executive Director Mercy Malaysia Mohd Hafiz bin Mohd Amrol menjelaskan, lembaganya termasuk yang pertama masuk ke Aceh pasca tsunami.