Banda Aceh – Gubernur Aceh Nova Iriansyah bersama sejumlah pimpinan Forkopimda Aceh, melepaskan rombongan besar Gerakan Masker Sekolah (GEMAS) ke seluruh Aceh.
Rombongan tersebut menyosialisasikan kepada seluruh sekolah sebagai bagian dari Gerakan Masker Sekolah, sebuah aksi nyata memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
Turut hadir dalam pelepasan tersebut Pangdam Iskandar Muda (IM), Mayjen TNI Achmad Marzuki, Wakil Ketua DPRA, mewakili Kapolda dan Kajati Aceh. Juga hadir Direktur Dukungan Sumberdaya Darurat BNPB, Sekda Aceh, Ketua DWP Aceh serta para Kepala SKPA dan Karo di lingkungan Setda Aceh.
“Kegiatan GEMAS ini bertujuan untuk pembelajaran tentang pencegahan covid-19 melalui wali kelas, dan praktek penggunaan masker kepada siswa siswi oleh wali kelas,” kata Nova Iriansyah sebelum melepas secara resmi rombongan tersebut di halaman Kantor Gubernur Aceh, Minggu (29/11).
Program GEMAS yang berlangsung pada 2 Desember 2020, kata Nova, menyasar 6.783 sekolah se-Aceh dan 39.389 rombongan belajar. Sebanyak 117.712 guru dilibatkan dalam program itu, demi memastikan sebanyak 1.081.174 peserta didik di Aceh selalu memakai masker.
“Saya ingatkan kembali, kegiatan GEMAS ini sangat penting untuk melindungi generasi muda Aceh,” kata Nova. Apalagi direncanakan sistem belajar tatap muka akan dimulai Januari 2021 mendatang.
Masker yang dibagikan, bersumber dari bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Kesehatan. Dalam laporannya, Nova mengatakan beberapa perusahaan di Aceh juga turut memberikan donasi untuk pembuatan spanduk dan brosur kampanye GEMAS.
Nova berpesan agar seluruh tim yang terlibat dalam pengantaran masker itu untuk menjalankan tugas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.
GEMAS bukan sebatas kegiatan spontanitas yang dijalankan pemerintah Aceh. Jauh sebelum itu Pemerintah Aceh telah menjalankan banyak program guna mengantisipasi dampak virus covid-19. Diantara yang telah dilakukan adalah Gerakan Aceh Mandiri Pangan (GAMPANG) untuk mengantisipasi dampak terhadap ketersediaan bahan pangan.
Selanjutnya Gerakan Gebrak Masker Aceh (GEMA) yang tujuannya menyosialisasikan pentingnya penggunaan masker untuk melindungi masyarakat dari ancaman covid-19. Berikutnya menyusul Gerakan Nakes Cegah covid-19 (GENCAR) yang fokus mendukung sistem kerja tenaga kesehatan dalam pemulihan dan penanganan pasien.
Berbagai gerakan itu telah memberikan hasil menggembirakan. Terbukti sepanjang November 2020, angka penularan covid-19 di Aceh semakin berkurang dan angka kesembuhan pun dilaporkan meningkat.
Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah dalam arahan secara virtual kepada seluruh Kepala Sekolah dan Guru se-Aceh, menyebutkan GEMAS diluncurkan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam mencegah penularan covid-19 di sekolah.
Karena siswa sekolah dianggap sangat rentan terhadap paparan virus yang menyerang organ pernafasan manusia tersebut.
“Gerakan ini bukan kegiatan bagi-bagi masker, tapi ini lebih menanamkan penerapan tatanan hidup baru kepada siswa-siswi sekolah, serta membekali mereka dengan pengetahuan tentang bagaimana penularan dan pencegahan covid-19,” sebut Sekda.
Selama ini, kata Taqwallah, akibat pandemi covid-19 yang berkepanjangan membuat prosesi belajar mengajar harus dilaksanakan secara online dan hanya beberapa wilayah yang memiliki kasus paparan rendah atau wilayah yang tidak masuk dalam kategori zona merah saja yang diizinkan melangsungkan sekolah tatap muka.
Karenanya, Sekda inginkan seluruh guru khususnya wali kelas harus mampu mengedukasi siswa-siswinya dengan mempedomani panduan Gemas yang berisikan Informasi dan tata cara pencegahan penularan covid-19. (IA)