Nova Tidak Hadiri Peringatan Hari Santri Nasional
Bupati Bireuen Muzakkar A. Gani bertindak sebagai Inspektur Upacara Peringatan Hari Santri Nasional ke-6
Bireuen — Meskipun sudah dipersiapkan dengan matang dan diagendakan jauh-jauh hari, namun Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah tidak bisa menghadiri upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-6 tingkat Provinsi Aceh yang dipusatkan di halaman Kantor Bupati Bireuen, Kamis (22/10). Upacara tersebut diikuti secara virtual oleh ribuan santri Aceh di dayah-dayahnya.
Karena Nova tidak hadir di lokasi, Bupati Bireuen Dr H Muzakkar A Gani SH MSi, bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) menggantikan Plt Gubernur Aceh.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Dr H Iqbal Muhammad, S.Ag M.Ag, unsur Forkopimda Aceh, Forkopimda Bireuen, bersama undangan, serta jajaran Kanwil mengikuti sesi upacara dengan menerapkan protokol kesehatan itu. Sesi demi sesi berlangsung khidmat, di bawah cuaca Kota Juang yang berawan.
Bersama Bupati Bireuen, undangan, termasuk pimpinan dayah, Kakanwil masuki arena upacara diiringi Shalawat Badar bersama santri dari ruang kerja bupati.
Baik Inspektur Upacara Bupati Bireuen Dr H Muzakkar A Gani SH MSi yang mewakili Plt Gubernur Aceh, undangan, maupun peserta upacara (santri) dan pelaksana sesi upacara, semua memakai kain sarung.
Sebelum masuki arena, Irup disandangkan kain ridak oleh Pengurus Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) Aceh. Antara lain hadir Tgk H Nuruzzahri Yahya (Waled Nu), yang juga Pimpinan Dayah Ummul Ayman di Samalanga.
Acara diawali dengan pembacakaan Kalam Ilahi bersama Rifqi Yusaida, Juara I MTQ Tingkat Kabupaten Bireuen. Serta saritilawah Sultan Alfaiz, santri Dayah Al-Muslim Peusangan.
Group Shalawat Santri Dayah Ummul Quro Peusangan, lanjutkan Shalawat Badar. Setelah pembacaan Pancasila dan teks UUD 1945 dilanjutkan dengan Ikrar Santri NKRI.
Sebelum sampaikan amanat upacara Hari Santri, Irup serahkan SK Menag RI tentang izin operasional Dayah Ma’had Aly di Aceh. Serta penghargaan bagi santri berprestasi.
Di sela acara, Bupati juga sampaikan naskah deklarasi Bireuen Kota Santri dari Gubernur Aceh. Dalam amanatnya, Irup juga sampaikan alasan penamaan Bireuen sebagai Kota Santri. Acara diakhiri doa, setelah nyanyian Mars Santri.
Acara ini merupakan kemitraan antara lain Kanwil Kemenag Aceh, Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Kankemenag Bireuen, dan dayah-dayah se Aceh. (IA)