Peneliti Unsyiah Ungkap Ganja Bisa Tangkal Virus Covid-19
Bukan Diisap
Langkah penggunaan CBD tersebut, kata Prof. Musri, juga tidak sembarangan. Ganja tersebut harus diekstrak dulu kemudian di-fraksionasikan. Sehingga zat yang berbahaya seperti THC terpisah dari CBD.
CBD inilah yang nantinya berubah menjadi minyak. Minyak dari kandungan itu bisa diminum dengan takaran satu sendok makan. Jika terlalu banyak dikonsumsi, bisa berbahaya bagi tubuh.
“Yang penting kan CBD yang perlu kita ekstrak, menurut pengetahuan, itu akan membuktikan prediksi tadi. Itu akan berprotensi untuk menangkal Covid-19 dari kajian ilmiah ini,” ucapnya.
Kendati demikian, Musri juga tidak membenarkan jika penggunaan ganja tersebut dengan cara diisap. Menurutnya, jika diisap akan menyerang saraf otak karena kandungan THC, yang akan bekerja seperti psikotropika. Sementara penggunaan CBD jika dikonsumsi, maka akan memberikan psikoaktif dan tidak menyebabkan halusinasi.
“Tidak seperti itu (penggunaan diisap). Jika yang diisap itu THC, itu langsung ke saraf otak. Dia akan bekerja seperti psikotropika. Kalau CBD itu waktu kita makan dia tidak bersifat psikotropika tapi psikoaktif, tidak ada menyebabkan halusinasi,” sebutnya.
Untuk itu, Prof Musri siap bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk melakukan uji coba terkait ekstrak ganja, untuk bisa menangkal virus corona dari dalam tubuh manusia. “Jika dibutuhkan, tentu kita siap bantu,” pungkasnya.
(Humas Unsyiah)