Palu — Peresmian Masjid Nurul Hasanah Aceh di Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu oleh Gubernur Aceh Nova Iriansyah pada Minggu (22/11) disambut gembira masyarakat setempat. Kegembiraan terpancar dari sambutan hangat pemerintah setempat dan masyarakat yang hadir menyaksikan peresmian masjid.
Abdul Qahar (69), warga Pengawu mengaku cukup bahagia dengan rampungnya pembangunan masjid tersebut sehingga segera dapat difungsikan pasca peresmian.
“Kami merasa senang sekali atas bantuan dari Aceh ini. Mudah-mudahan bisa kami gunakan secepatnya,” ujar Qahar sembari bercerita bahwa masjid lama di lokasi tersebut telah ambruk dan hancur akibat gempa dan tsunami yang melanda kawasan tersebut dua tahun silam.
Abdul Qahar pada kesempatan itu juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh masyarakat dan Pemerintah Aceh yang telah bahu-membahu menggalang dana untuk membangun masjid tersebut.
Kegembiraan atas peresmian masjid juga diutarakan Aslia. Perempuan berusia 70 ini mengaku senang bisa menyaksikan kembali keberadaan masjid di desanya.
“Alhamdulillah, saya senang sekali, kami bisa shalat di sini lagi,” ujar perempuan yang sengaja menyempatkan diri untuk datang menyaksikan prosesi peresmian masjid.
Sejak ambruknya masjid desa tersebut akibat gempa, pelaksanaan ibadah dilakukan di bawah kanopi dengan luas sekitar 5 x 20 meter yang difungsikan sebagai masjid darurat di lokasi itu.
Masjid Nurul Hasanah Aceh terletak di Jalan Padanjakaya, Kelurahan Pengawu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu.
Peresmian masjid ini dilakukan Gubernur Aceh Nova Iriansyah serta disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Rusli Baco Dg. Palabbi, Plt. Walikota Palu, Sigit Purnomo, serta para pejabat Pemprov Sulawesi Tengah.
Sementara Gubernur Aceh dalam kegiatan tersebut didampingi istrinya, Dyah Erti Idawati, Pimpinan dan Anggota DPRA, Dirut PT. Bank Aceh Syariah, para Anggota Forkopimda Aceh, sejumlah bupati dari Aceh, serta Komunitas Kerukunan Masyarakat Aceh di Palu.
Prosesi peresmian masjid berlangsung sejak pukul 09.00 Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan dilanjutkan dengan salat zuhur berjamaah perdana di tengah antusias warga sekitar yang datang ke lokasi.
“Bismilllahirrahmanirrahim, Masjid Jami’ Nurul Hasanah Aceh-Palu dengan ini kami nyatakan diresmikan. Semoga dengan izin Allah dan dukungan segenap pihak, masjid ini dapat di gunakan dengan sebaik-baiknya untuk pembangunan umat menuju kehidupan yang diridhai Allah, baik di dunia maupun di akhirat. Amiin Ya Rabbal ‘Alamin,” ujar Nova saat peresmian.
Masjid Nurul Hasanah Aceh didesain dengan menggabungkan antara konsep rumah adat Sulawesi Tengah yakni “Tambi” dan “Lobo” dengan rumah adat Aceh.
Masjid ini dibangun dengan menggunakan material beton pada bagian bawah dan kayu di bagian atap. Kayu yang dipakai tersebut merupakan sebuah keunikan tersendiri, karena merupakan struktur kayu lattice bentang lebar yang dikerjakan secara manual.
Masjid Nurul Hasanah Aceh dibangun dengan luas 20×20 meter persegi pada bekas masjid lama yang ambruk akibat gempa yang melanda palu tahun 2018 lalu.
Gubernur Nova dalam sambutannya mengatakan masjid tersebut berhasil dibangun berkat sumbangan dana seluruh pihak di Aceh sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat Palu. “Ini adalah sumbangan semua pihak di Aceh, sumbangan seluruh rakyat Aceh,” terangnya.
Tak lupa Nova juga menyampaikan rasa belasungkawa kepada masyarakat Palu yang menjadi korban gempa dan tsunami dua tahun lalu. Ia mengatakan masyarakat Aceh sangat bisa memahami kesedihan yang dirasakan masyarakat Palu lantaran Aceh juga pernah mengalami hal yang sama.
Pada kesempatan itu Nova juga berterima kasih dan menyampaikan penghargaan kepada semua pihak yang telah bekerja keras dan menyumbangkan pikiran, tenaga, serta bantuannya untuk merenovasi masjid tersebut.
Kedatangan Nova untuk meresmikan masjid itu mendapat sambutan meriah masyarakat Palu. Nova dan rombongan disuguhi Tari Mokambu sebagai penghormatan adat masyarakat Sulawesi Tengah.
Sementara Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, Rusli Dg. Palabbi dan Plt Walikota Palu, Sigit Purnomo, dalam sambutan keduanya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepedulian masyarakat Aceh terhadap warga Sulawesi Tengah, khususnya warga Kota Palu.
Keduanya menyebut, hubungan baik yang telah terbentuk antara Aceh dan Palu akan terus dilestarikan dan kedua daerah di Indonesia itu dapat menjalin silaturahim yang lebih erat. (IA)