Pelaksanaan rapid test yang dilakukan oleh petugas kesehatan di Puskesmas Kopelma Darussalam, Banda Aceh pada Senin (20/4).
Banda Aceh — Dinas Kesehatan Provinsi Aceh mulai melakukan pemeriksaan rapid test atas tiga Orang Dalam Pemantauan (ODP) Covid-19 serta keluarga para ODP.
Proses pelaksanaan rapid test yang dilakukan oleh petugas kesehatan di Puskesmas Kopelma Darussalam, Banda Aceh pada Senin (20/4), ikut dipantau langsung oleh Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Dyah Erti Idawati.
Dyah mengatakan, rapid test yang dilakukan pihaknya dalam dua hari terakhir ini diharapkan bisa memecahkan fenomena gunung es, dimana pemerintah mencoba menerapkan sistem jemput bola, mengundang ODP untuk rapid test, dan melakukan tes pada Orang Tanpa Gejala (OTG) yang berkumpul di tempat publik.
“Harapannya jika pun ada kasus bisa segera terdeteksi. Nantinya bisa kita ambil langkah cepat sehingga virusnya tidak akan tersebar lagi,” ujar Dyah Erti Idawati, Senin (20/4).
Istri Plt. Gubernur Aceh ini mengimbau masyarakat Aceh untuk mematuhi anjuran pemerintah yaitu sosial dan physical distancing. Dimana, dengan itu rantai penyebaran virus Corona dapat dipangkas.
Sementara Kepala Puskesmas Kopelma Darussalam, dr. Amalia, menyebutkan rapid test bagi para ODP yang masuk dalam pantauan itu sangatlah membantu pihaknya.
“Alhamdulillah, ini menjawab kegelisahan kami. Hari ini bisa tes untuk ODP dan keluarga mereka,” kata dr. Amalia, Kepala Puskesmas Kopelma Darussalam.
Sampai hari ini, ada 36 ODP yang ditangani oleh Puskesmas Kopelma Darussalam. Tiga diantara mereka masih dalam pantauan dan 33 lainnya telah selesai masa pemantauan.
Selain ODP Covid-19 dan keluarga mereka, petugas kesehatan juga melakukan rapid test bagi dua orang yang dilaporkan pernah berhubungan dengan mahasiswi UIN Ar-Raniry asal Malaysia yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 usai pulang dari Aceh, juga ikut dites. [*]