Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Safriati Kukuhkan Bunda PAUD dan Ketua Forikan 4 Kabupaten

Bunda PAUD Aceh Safriati mengukuhkan Bunda PAUD dan Ketua Forikan di Pendopo Gubernur Aceh, Kamis (7/11). Mereka yang dikukuhkan Nurmaziah sebagai Bunda PAUD dan Ketua Forikan Aceh Barat, Hj. Ubiet Junita Sari Bunda PAUD dan Ketua Forikan Nagan Raya, Fitriani Bunda PAUD dan Ketua Forikan Aceh Tenggara, dan Hj Supriyati Jata Bunda PAUD dan Forikan Gayo Lues.

INFOACEH.NET, BANDA ACEH — Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh, Hj Safriati, mengukuhkan Bunda PAUD dan Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) 3 kabupaten di Pendopo Gubernur Aceh, Kamis (7/11/2024).

Mereka yang dikukuhkan adalah Nurmaziah sebagai Bunda PAUD dan Ketua Forikan Aceh Barat.

Hj Ubiet Junita Sari sebagai Bunda PAUD dan Ketua Forikan Nagan Raya.

Fitriani sebagai Bunda PAUD dan Ketua Forikan Aceh Tenggara.

Serta Hj. Supriyati Jata sebagai Bunda PAUD dan Ketua Forikan Kabupaten Gayo Lues.

Safriati menyampaikan harapannya kepada Bunda PAUD untuk menjalankan peran dan tanggung jawabnya dengan sebaik mungkin dalam meningkatkan layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkualitas di seluruh Aceh.

“Saya percaya saudari akan menjalankan tugas dan fungsi sebaik-baiknya sesuai amanah yang diberikan,” ujarnya sambil menyematkan selempang kepada masing-masing Bunda PAUD.

Para Bunda PAUD kemudian berikrar untuk senantiasa membangun dan membina layanan PAUD berkualitas di Aceh dan mendukung kampanye gemar makan ikan melalui Forikan.

“Kami Ketua Forikan berkomitmen ikut mengampanyekan gemar makan ikan untuk mencegah stunting di seluruh Aceh,” kata mereka serempak.

Pada kesempatan tersebut, Safriati menekankan pentingnya transisi anak dari PAUD ke Sekolah Dasar (SD) yang menyenangkan dan tidak membebani.

“Biarkan anak-anak kita memasuki lingkungan sekolah dengan gembira dan tanpa rasa takut. Mereka harus senang datang ke sekolah, bukan merasa terbebani,” ujar Safriati.

Ia berharap transisi ini bisa mengurangi beban anak dan memberikan pengalaman belajar yang lebih nyaman.

Safriati berpesan beberapa hal yang perlu diterapkan satuan pendidikan untuk mendukung transisi ini, terutama dalam Penerimaan Peserta Didik Baru.

Di antaranya menghapuskan tes membaca, menulis, dan berhitung (Calistung) sebagai syarat masuk SD, memberikan masa perkenalan bagi siswa baru, serta menerapkan metode pembelajaran yang membangun fondasi kemampuan dasar di PAUD dan SD.

“Artinya, anak-anak tidak perlu terbebani tugas berat di awal. Mereka harus belajar dengan suasana hati yang gembira,” kata Safriati.

Lainnya

Pendidikan Dasar Gratis Amanat Konstitusi
Pabrik Liquid Vape Narkoba di Apartemen Mewah Medan Dibongkar, Nilai Edar Capai Rp300 Miliar
rumah mewah yang diduga milik mantan Kepala Dinas PUPR Sumatra Utara, Topan Obaja Putra Ginting (TOPG).
Kemenangan besar 4-0 Timnas Malaysia atas Vietnam di ajang Kualifikasi Piala Asia 2027
Tom Lembong Ungkap Perintah Jokowi di Sidang Kasus Gula, Kejagung Tunggu Perintah Hakim
Anggota DPR Temukan Banyak Pulau Dijual ke WNA di NTT: Dapat Izin dari Pemda
Gubernur Sumut Bobby Nasution
Sepasang Kekasih Live Streaming IG Saat 'Bercocok Tanam', Polisi Langsung Bergerak
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Al Ihsan di Baleendah, Kabupaten Bandung, bakal berganti nama menjadi RS Welas Asih
Pergi Lama dari Indonesia, Prabowo Titip Pesan Rahasia kepada Dasco dan Gibran
Rekomendasi Merek Laptop Terbaik
HUT Bhayangkara ke-79, Prabowo Tegaskan Polisi Harus Pro Rakyat
Masuk Ilegal dan Diduga Kontak Pemberontak, Selebgram RI Dipenjara di Myanmar
Pelatih Al Hilal, Simone Inzaghi
Kasus Judi Online Kemenkominfo: Nama Budi Arie Disebut Terima 50 Persen dari Setoran Situs Judol
Inter Milan harus menelan pil pahit di debut mereka pada Piala Dunia Antarklub 2025.
Polri Ungkap 1.297 Kasus Judi Online, Sita Aset Rp922 Miliar dan Bekukan 186 Ribu Situs
Tim Kalong Satpol PP-WH Banda Aceh berhasil membawa paksa dua ODGJ ke (RSJ) Aceh, Selasa dini hari (1/7). (Foto: Ist)
Cuaca buruk tunda pertandingan Piala Dunia Antarklub 2025
Pemain Timnas Guatemala