Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani.
*893 Orang Dalam Pemantauan
Banda Aceh — Seorang pasien dalam perawatan (PDP) yang meninggal dunia saat menjalani perawatan di ruang Respiratory Intensif Care Unit (RICU) RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, pekan lalu, dinyatakan negatif dan tidak terbukti terinfeksi Coronavirus Disease (Covid-19).
Hasil pemeriksaan laboratorium terhadap swab tenggorokan pasien berinisial EY (43 tahun) dengan jenis kelamin laki-laki asal Kabupaten Aceh Utara ini, sudah dikeluarkan oleh Badan Litbang Kesehatan (Balitbang) Kemenkes Jakarta dan diterima Dinas Kesehatan Aceh pada 1 April 2020.
“Hasil laboratorium pasien EY dari Aceh Utara sudah keluar dan kita terima hari ini. Alhamdulillah, almarhum negatif dan tidak terinfeksi Covid-19,” ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, saat meng-update informasi kondisi Covid-19 di Aceh, Rabu, (1/4) pukul 15.00 Wib.
EY sebelumnya memiliki riwayat tinggal di daerah transmisi virus Corona. Ia adalah warga Aceh Utara yang baru pulang dari Malaysia. Hasil pemeriksaan ditemukan gambaran pneumonia dan memenuhi kriteria sebagai PDP.
Karenanya, ia ditangani sesuai standar operasional prosedur (SOP) COVID-19 di RICU RSUDZA Banda Aceh, hingga meninggal dunia karena gagal nafas akibat pneumonia akut.
“Satu kasus PDP yang meninggal dunia beberapa waktu lalu, di RSUDZA dan dikebumikan di Aceh Utara, baru kami peroleh hasil pemeriksaan laboratoriumnya, dan terkonfirmasi PDP ini negatif. Alhamdulilah, almarhum tidak terbukti mengalami infeksi Covid-19,” ulang Saifullah.
Dengan adanya hasil tes swab, tersebut, berarti tak perlu lagi ada keresahan masyarakat di Kecamatan Syamtalira Bayu, Kabupaten Aceh Utara yang sempat memandikan jenazah dan memakamkan EY.
Meski deminikian, keluarga dekat maupun yang pernah kontak dekat almarhum tetap menjaga kesehatan dan menjaga jarak antarsesama, seperti orang lain. Apabila merasakan gelaja demam, batuk, atau flu, segera memeriksa diri ke rumah sakit.
Jubir yang akrab disapa SAG ini juga menyampaikan perkembangan percepatan penanggulangan Covid-19 Aceh yang dilaporkan berdasarkan surveillans Posko Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 dari 23 kabupaten/kota.
Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) tercatat sudah sebanyak 893 kasus. Ada penambahan ODP sebanyak 96 kasus dibandingkan catatan kemarin, yang masih 797 kasus. ODP Aceh yang sebanyak 893 kausus tersebut, 162 kasus sudah selesai masa pemantauannya, dan 731 kasus lainnya masih proses pemantauan.
Kota Banda Aceh masih menjadi tempat domisili ODP terbanyak mencapai 245 orang, Aceh Utara 69 orang, Aceh Besar 68 orang, Benar Meriah 50 orang, Aceh Tamiang 49 orang, Aceh Timur 47 orang, Bireuen 36 ODP, Pidie Jaya 24 ODP, Kota Lhokseumawe 22 ODP, Gayo Lues 16 ODP, Kota Sabang dan Aceh Tenggara masing-masing 15 ODP, Nagan Raya 14 ODP, Pidie 13 ODP, dan Kota Banda Aceh 12 ODP.
Sedangkan jumlah Pasien dalam Pengawasan (PDP), lanjut SAG, sebanyak 45 kasus. Ada penambahan satu kasus dibandingkan data kemarin, 44 kasus. Jumlah PDP dalam perawatan saat ini sebanyak 9 kasus. Mereka ada yang dirawat di rumah sakit rujukan RSUD dr. Zainoel Abidan Banda Aceh, dan ada yang dirawat di rumah sakit rujukan kabupaten/kota.
Lebih lanjut SAG menjelaskan, jumlah PDP yang telah konfirmasi sebagai PDP Positif Terinfeksi Covid-19 sebanyak 5 kasus, yakni 4 kasus PDP Positif sedang dirawat oleh Tim Medis Respiratory Instensive Care Unit (RICU) RSUDZA, dan satu PDP lagi berinisial AA (56) telah meninggal dunia pada 23 Maret lalu. (m)