BANDA ACEH – Muhammad Thaib (64) warga Gampong Keuramat, Kecamatan Kuta Alam Kota Banda Aceh yang sudah sepuluh tahun hidup di gubuk tidak layak huni tanpa listrik, kini sudah bisa tersenyum bahagia.
Pasalnya, Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman telah menyerahkan secara resmi sebuah rumah layak huni untuk Kakek Thaib di Gampong Keuramat, Kecamatan Kuta Alam, Senin (14/2).
Setelah bertahun lamanya tinggal di atas lahan sempit dengan bangunan seadanya, pria yang hidup sebatang kara itu kini bisa bernafas lega. Impiannya memiliki rumah layak huni diwujudkan Wali Kota Aminullah dengan dana CSR Bank Aceh Syariah.
Ternyata, bantuan rumah bagi M Thaib sudah lama diupayakan oleh perangkat gampong, baitul mal, hingga pemerintah provinsi.
Namun terkendala aturan minimal ukuran tanah 6×10 untuk mendapatkan rumah bantuan. Sedangkan tanah beliau lebarnya kurang dari dua meter dan memanjang ke belakang.
Aminullah pun mengaku selama ini tidak mendapat laporan perihal tersebut.
“Saya tahu berkat pemberitaan media, dan saya merasa risih kenapa tidak ada yang lapor sebelumnya. Akhirnya saya tinjau langsung ke lokasi dan putuskan untuk segera dibangun. Dan alhamdulillah Bank Aceh Syariah juga menyanggupi,” ujarnya.
Ia turut mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu program ‘bedah rumah’ untuk M Thaib.
“Terutama kepada Bank Aceh Syari, anggota dewan, muspika, perangkat gampong, para tetangga, dan pihak kontraktor sehingga dari target 10 hari bisa kita rampungkan dalam enam hari saja,” ujarnya lagi.
Selama kepemimpinannya, Aminullah menyatakan telah membangun dan merehab sebanyak 722 unit rumah bagi warganya yang tergolong duafa. “Kalau dengan Bank Aceh Syariah sudah empat rumah yang kita bedah, termasuk sedang kita bedah juga satu rumah di Punge Blang Cut.”
Menurutnya, bedah rumah merupakan program sosial yang sangat menyentuh hati. “Bagaimana mungkin kita bisa tidur nyenyak sementara masih ada saudara kita, warga di sekitar kita, yang tinggal di tempat yang tidak layak,” katanya seraya mengajak semua pihak untuk berkontribusi dalam program serupa ke depan.
Di antara kerumunan, raut wajah M Thaib terlihat sendu. Karakter keras pria yang hidup sebatang kara ini luluh seketika saat Wali Kota Aminullah menyerahkan kunci rumah baru kepada dirinya. Terpancar kebahagiaan di matanya, walau nyaris tak ada satu kalimat pun terucap dari bibirnya.
“Loen bahagia that Pak Wali ka neujok rumoh” (Saya sangat bahagia sekali dengan bantuan rumah dari Pak Wali),” katanya dalam bahasa Aceh dengan suara tercekat dan mata berkaca-kaca bahagia.
Untuk M Thaib, wali kota bukan hanya sekedar membangun rumah, tapi juga dilengkapi dengan perabotan rumah seperti tempat tidur, lemari pakaian, dan peralatan dapur. Kemudian M Thaib juga mendapatkan bantuan dari baitul mal dan dinas sosial untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Program brilian Aminullah membantu duafa itu pun mendapat sambutan positif dari warga. Seperti disampaikan oleh Tuha Peut Gampong Keuramat, Ramli. “Saya mewakili masyarakat di sini, mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya untuk Pak Wali.”
“Warga kagum dengan program brilian Pak Aminullah membantu warga, dan mau langsung turun ke rumah-rumah warga yang membutuhkan bantuan. Sentuhan Pak Wali kepada warga kami M Thaib ini luar biasa dan dalam waktu singkat mampu mewujudkan rumah yang layak kepada beliau,” ucapnya.
Usai seremoni penyerahan, Aminullah didampingi sang istri Nurmiati AR turut meninjau ke dalam rumah mungil berkelir biru berukuran 1,7×12 meter tersebut. Tampak hadir di sana, Wakil Wali Kota Banda Aceh Zainal Arifin, Wakil Ketua DPRK Usman, Pemimpin Kantor Pusat Operasional BAS M Fadil Ilyas, Sekda Amiruddin, dan sejumlah pejabat lainnya. (IA)