BIREUEN – Pj Gubernur Aceh, Bustami Hamzah menggelar silaturahmi dan buka puasa bersama dengan Forkopimda Bireuen, tokoh dan masyarakat Bireuen di kediaman mertua Pj Gubernur Aceh, Ahad sore (31/3/2024).
Buka puasa bersama ini turut dihadiri ulama karismatik Aceh Tgk Nuruzzahri Yahya atau akrab disapa Waled Nu, Ketua DPRA Zulfadli, Prof Humam Hamid, sejumlah Anggota DPRA, Pj Bupati Bireuen Aulia Sofyan serta Forkopimda Bireuen.
“Atas nama Pj Gubernur Aceh, kami mengajak seluruh komponen dan elemen masyarakat untuk saling bersatu padu menebarkan kedamaian serta membangun kebersamaan. Saya akan menjadi orang yang berdiri paling depan untuk itu, karena kita sedang menghadapi tantangan yang tidak ringan. Masih banyak pekerjaan rumah yang mesti tuntas dikerjakan untuk mencapai kemashlahatan,” kata Pj Gubernur Bustami Hamzah, dalam sambutannya saat menggelar buka puasa bersama dengan tokoh masyarakat dan keluarga besar, di kediaman Haji Subarni, Ahad sore (31/3).
Pj Gubernur mengajak masyarakat menjadikan momentum Ramadhan untuk menyatukan nilai-nilai spiritual, moral, sosial, fisik, medis dan psikologis untuk membangun suatu kesatuan yang dibarengi dengan semangat gotong royong dan saling tolong menolong, terutama dalam hal kebaikan.
Pada kesempatan tersebut, Pj Gubernur juga mengajak masyarakat menyukseskan dua event besar di tahun 2024, yaitu gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Insya Allah, tahun ini di Aceh akan digelar dua agenda besar, yaitu PON XXI dan Pilkada. PON adalah pertaruhan nama baik Aceh, karena PON yang akan kita gelar September nanti menjadi momentum yang tepat untuk mempromosikan Aceh ke saudara-saudara se-Nusantara. Kemudian terkait Pilkada, kami ingin mengajak kita semuanya untuk berkaca pada suksesnya gelaran pilpres dan pileg yang hasilnya telah diumumkan oleh KPU. Hal itu tidak lepas dari kebersamaan, kekompakan dan kolaborasi dari semua pihak,” kata Pj Gubernur.
“Sekali lagi, kami ingin mengingatkan kita semua bahwa Aceh membutuhkan semangat, Aceh membutuhkan pikiran, dan Aceh membutuhkan gagasan dari kita semua. Cukuplah masa lalu menjadi kenangan. Saatnya kini kita menatap masa depan, masa depan kita dan anak cucu kita serta masa depan Aceh yang Darussalam, Aceh yang mulia dan Aceh yang memiliki marwah, harkat dan martabat. Maka dukungan dari keluarga dan seluruh masyarakat sangat kami butuhkan,” pungkas Bustami. (IA)