Tahun Baru Islam 1 Muharram: Sepi di Banda Aceh, Meriah di Aceh Besar
Syech Muharram mengajak semua pihak menjadikan momen tahun baru hijriah sebagai titik tolak perubahan spiritual dan sosial, serta momentum kebangkitan umat di tengah tantangan zaman.
“Kita ingin generasi muda Aceh tumbuh dengan memahami makna hijrah: berpindah dari yang buruk menuju yang lebih baik. Bukan sekadar menghibur diri dengan petasan,” tambahnya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Bupati Aceh Besar, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Plt. Sekda Aceh Besar, serta unsur TNI dan Polri.
Rangkaian Penuh Makna, Antusiasme Tinggi
Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Besar, Rusdi, menyebut bahwa antusiasme masyarakat sangat tinggi. Bahkan beberapa dayah dan pesantren mendaftarkan santrinya secara sukarela untuk ikut pawai.
“Ini menunjukkan masyarakat Aceh Besar punya semangat kuat dalam menyambut tahun baru hijriah. Mereka ingin hadir, tidak hanya secara fisik, tapi juga secara batin,” ujarnya.
Ia berharap kegiatan seperti ini menjadi agenda tahunan yang lebih besar ke depannya dan bisa menjadi model bagi daerah lain di Aceh.
Refleksi untuk Banda Aceh dan Wilayah Lainnya
Realitas yang terjadi di Banda Aceh menunjukkan bahwa keberislaman bukan hanya soal regulasi. Syariat Islam bukan sekadar qanun dan razia, tapi ruh yang hidup dalam budaya, tradisi, dan aktivitas sosial masyarakat. Tahun Baru Islam seharusnya menjadi tonggak penting untuk menghidupkan ruh tersebut.
Pengamat Sosial Aceh Drs M Isa Alima mengingatkan bahwa semangat keislaman tidak cukup hanya diwujudkan dalam kebijakan, tapi juga dalam pembiasaan budaya.
“Kalau kita tidak mulai dari sekarang, maka anak-anak kita akan tumbuh tanpa tahu makna 1 Muharram, tanpa bangga terhadap kalender Islam. Lalu, bagaimana kita bisa mempertahankan identitas sebagai Serambi Mekkah?” katanya.
Ia menyerukan agar tahun depan, seluruh pemerintah kabupaten/kota di Aceh, bersama tokoh agama, dayah, dan organisasi pemuda masjid, mulai menyiapkan peringatan 1 Muharram yang terstruktur dan bermakna.
Saatnya Hijrah Kolektif Menuju Budaya Islami