ACEH BESAR — Bupati Aceh Besar Mawardi Ali sebelumnya telah meminta agar pramugari maskapai penerbangan untuk menggunakan hijab saat mendarat di daerahnya.
Konsistensi Mawardi Ali masih terlihat saat mengingatkan salah seorang utusan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI saat pertemuan membahas soal kesehatan di Gedung Dekranasda Aceh Besar, di kawasan Gani, Kecamatan Ingin Jaya, Rabu (16/6).
“Mohon maaf Ibu, kita di Provinsi Aceh dan Kabupaten Aceh Besar khususnya bagi wanita di tempat umum harus menggunakan hijab,” kata Mawardi Ali.
Utusan Kemenkes tersebut adalah Sub Koordinator Asesmen Eliminasi Kemenkes RI dr Desriana E Ginting.
Mawardi Ali memohon agar setelah pertemuan tersebut, utusan Kemenkes RI tersebut menggunakan hijab karena akan melakukan tugas asesment kesehatan masyarakat terkait eliminasi penyakit Malaria di Aceh Besar selama tiga hari.
Utusan Kemenkes RI tersebut meminta maaf atas kekhilafannya karena tidak mengetahui soal itu.
“Mohon maaf Bapak, saya belum tahu dan belum ada yang beri tahu sebelum Bapak Bupati sendiri,” ujarnya.
Sosok Bupati Mawardi Ali memang sangat viral saat itu sehingga dijuluki sebagai “Bupati Pramugari” setelah mengeluarkan intruksi wajib menggunakan hijab bagi pramugari maskapai yang mendarat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar sebagai bentuk menghormati pelaksanaan syariat Islam.
Intruksi yang dikeluarkan awal tahun 2018 tersebut juga akhirnya membuat presenter televisi nasional CNN Indonesia Indra Maulana berdebat dengan Bupati Aceh Besar.
Perdebatan yang sempat menjadi perhatian seantero netizen lewat media sosial tersebut, akhirnya putus saat Bupati Mawardi Ali mengatakan presenter tersebut susah sekali mengerti kewenangan Aceh sebagai daerah khusus penerapan syariat Islam.
Hingga slogan “Adinda susah kali ngertinya” sempat menjadi trending saat itu dengan berbagai meme. (IA)