Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Tanggapi JK, Guru Besar UIN Ar-Raniry Sebut Penolakan Rohingya di Aceh Sangat Manusiawi

Guru Besar UIN Ar-Raniry Prof Dr Syamsul Rijal MAg

Infoaceh.net, Banda Aceh — Guru Besar UIN Ar-Raniry Prof Dr Syamsul Rijal MAg menilai hal wajar dan manusiawi terjadinya penolakan imigran Rohingya yang masuk Aceh sudah berulang kali.

“Kasus terkini adalah penolakan warga Aceh terhadap imigran Rohingya. Penolakan ini bersifat manusiawi karena warga Aceh memiliki berbagai kekhawatiran,” ujar Prof Samsul Rijal, dalam keterangannya, Senin (11/11/2024).

Pernyataan tersebut menanggapi komentar Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla yang menyebutkan imigran Rohingya mendapatkan perlakuan tidak berprikemanusiaan di Aceh.

Menurut Prof Syamsul Rijal, adanya kekhawatiran masyarakat Aceh dengan kedatangan imigran Rohingya seperti beban ekonomi yang akan timbul akibat kehadiran pengungsi dalam jumlah besar secara terus menerus, potensi konflik sosial, dan potensi kriminalitas yang melibatkan pengungsi.

Selain itu, ada juga kekhawatiran akan penyebaran penyakit menular dan perbedaan budaya serta pengamalan agama yang dapat memicu gesekan sosial.

“Menurut saya, warga Aceh cukup cerdas dalam menyikapi masalah ini. Jika selama ini penanganan pengungsi kurang maksimal, sehingga memunculkan ragam kekhawatiran warga, maka wajar saja jika mereka menolak kehadiran pengungsi Rohingya,” sebutnya.

Adanya penolakan warga, lanjut Syamsul Rijal, harus menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah agar lebih tegas dan sigap dalam memaksimalkan penanganan pengungsi berdasarkan kekhawatiran tersebut.

Pemerintah harus segera melakukan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak secara nyata, bukan hanya sekedar di permukaan.

Sangat mungkin penolakan warga Aceh terhadap pengungsi Rohingya merupakan bentuk kritik terhadap pemerintah yang tidak tegas menangani pengungsi sesuai regulasi yang ada.

Karena itu, pemerintah harus melakukan diplomasi dengan pihak internasional dan mencukupkan bantuan kemanusiaan, penataan kamp pengungsi, serta sosialisasi interaksi warga yang tepat. Apalagi warga Aceh menjunjung tinggi nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan.

Lainnya

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan mengusulkan pendirian NU Islamic Center sebagai pusat dakwah, pendidikan, dan kegiatan sosial keagamaan bagi diaspora Muslim Indonesia di Taiwan.
Hari Asyura atau 10 Muharram, bagi kalangan dan penganut Syiah, memperoleh kedudukan yang sangat sakral dan memiliki nilai historis yang tak terlupakan., karena terkait tragedi Karbala. Foto ilustrasi/ist
Menyambut Asyura Puasa Asyura (Kaligrafi: NU Online).
Suasana hangat penuh keakraban mewarnai penyambutan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat tiba di salah satu hotel di Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu, 5 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Pemain depan Timnas Putri Indonesia Claudia Scheunemann (kiri) merayakan gol bersama rekan setimnya.
Megawati Hangestri Pertiwi jadi pemain Indonesia pertama yang tampil di Liga Voli Turki.
Kantor Dinas Pendidikan Aceh
Silaturahmi dan Legalitas Aren Hijau Kabupaten/Kota se-Aceh yang digelar di Warung Kupi Nanggroe, Gampong Sukadamai, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Sabtu (5/7/2025). Foto; Ist
ilustrasi kekuasaan
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aneh, Putusan Keluar ketika Tahapan Pemilu Berjalan
Gampong Lam Bheu Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar masuk 10 Besar Nasional pada Lomba Desa Digital Tahun 2025. (Foto: Ist)
Muhammad Ridho, siswa SMAN Modal Bangsa (MOSA) Aceh terpilih sebagai Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional tahun 2025 mewakili Provinsi Aceh. (Foto: Ist)
Viral Link Video Andini Permata dan Bocil Bikin Heboh Warganet
PBB Rilis Daftar 'Penyokong Genosida' Israel di Palestina, Ternyata Ada BP dan Chevron
Anggota Propam NTB Tersangka Penganiayaan Brigadir Nurhadi Tidak Ditahan, Alasannya Belum Mengaku
Alasan Susno Duadji Sebut Rismon Sianipar Cs Tak Bisa Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
Ada Sosok Penting Pernah Nasihati Jokowi Tak Usah Paksakan Ijazah, Konon Dijawab 'Wah Ora Keren'
Wakajati Aceh Muhibuddin SH MH dipromosikan menjadi Direktur Pelanggaran HAM Berat pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung RI. (Foto: Ist)
Enable Notifications OK No thanks