BANDA ACEH – Usai ditetapkan melalui Surat Keputusan (SK) Gubernur Aceh, Tim Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan MoU Helsinki melakukan rapat kerja perdana bersama Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haytar, Kamis (17/6).
Wali Nanggroe mengapresiasi terbentuknya tim yang terdiri atas mantan juru runding GAM, dan guru besar dari berbagai universitas yang ada di Aceh.
“Tim ini memiliki amanah sangat besar, dan harapan kita semua agar tim ini dapat mencari dan mendapatkan solusi yang tepat secara hukum guna menyelesaikan permasalahan butir-butir MoU Helsinki yang belum terimplementasi,” kata Wali Nanggroe.
Sementara Juru Bicara Tim Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan MoU Helsinki Dr Afrizal Tjoetra menjelaskan, untuk tahap awal, tim yang terbentuk atas kerja sama Lembaga Wali Nanggroe dan Pemerintah Aceh tersebut akan melakukan berbagai langkah-langkah.
“Berdasarkan arahan yang disampaikan Wali Nanggroe, tim ini akan melakukan pemetaan dan evaluasi poin MoU Helsinki dan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (UUPA), mana yang sudah terlaksana, mana yang belum,” kata Afrizal.
Kemudian, akan melakukan koordinasi dengan stakeholder baik di tingkat kabupaten/kota dan Pemerintah Pusat.
“Kita juga akan melakukan advokasi dan mencari mekanisme yang tepat terhadap berbagai sektor pada lembaga dan kementrian terkait, kaitannya dengan butir-butir MoU dan penerapan UUPA yang dirasa belum sinkron antara harapan dan kenyataan selama hampir 16 tahun ini,” tambah Afrizal.
Setelah tim selesai merancang dan menetapkan rencana program kerja, tambah Afrizal, tim akan bertemu Gubernur Aceh untuk mendapatkan arahan serta menyampaikan perkembangan kegiatan awal Juli.
Susunan struktur Tim Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan MoU Helsinki terdiri atas Penanggung Jawab Teuku Kamaruzzaman SH, Koordinator Prof Dr Farid Wajdi Ibrahim MA, Ketua Gunawan Adnan MA PhD, Wakil Ketua Zainal Abidin SH MH, Sekretaris Prof Dr Jamaluddin SH MHum, Juru Bicara Dr Afrizal Tjoetra, dan anggota Dr Mukhlis Yunus, Dr M Akmal, Dr Faisal SAg SH MH, Dr.
Taufik C. Dawood SE MEc.Dev dan Dr M Rafiq. (IA)