Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Abu Hamid, Ulama dan Guru Masyarakat Lamteh Ulee Kareng

Desain bangunan baru Masjid Baitul Mukminin Lamteh, Ulee Kareng

Beliau ulama Banda Aceh yang lahir di Desa Gla Kecamatan Krueng Barona Jaya Aceh Besar, menikah dan mengabdi secara luas di Gampong Lamteh dan Ulee Kareng Banda Aceh.

Beliau bernama Teungku Abdul Hamid bin Teungku Ismail, namun masyarakat mengenalnya dengan sebutan Abu Hamid Lamteh. Ayahnya Teungku Ismail Pango adalah salah satu ulama dan tokoh masyarakat di desanya.

Abu Hamid Lamteh mengawali kajian keilmuannya belajar langsung kepada ayahnya yang juga seorang teungku yang memahami agama dengan baik. Menginjak usia remaja, Abu Hamid Lamteh mulai memperdalam keilmuannya kepada ulama kharismatik Aceh yaitu Syekh Haji Hasan Kruengkalee.

Kepada Abu Kruengkalee, Teungku Abdul Hamid Lamteh tekun belajar mengajar selama lebih dari sepuluh tahun. Teungku Abdul Hamid Lamteh bisa digolongkan sebagai murid Abu Kruengkalee periode pertengahan. Karena pada periode awal, murid-murid beliau seperti Abu Syech Mahmud, Abu Sulaiman Lhoksukon, Abu Kruet Lintang, Abu Ujong Rimba dan para ulama lainnya.

Sedangkan periode Abu Hamid Lamteh dimasukkan pada periode pertengahan, yaitu para ulama yang datang di atas tahun 1935.

Abu Kruengkalee sendiri merupakan ulama yang lahir di Meunasah Ketembu Langgoe Pidie pada tahun 1886 ketika sedang berkecamuknya Perang Aceh. Abu Kruengkalee merupakan murid dari para ulama: Teungku Chik Di Keubok, Teungku Chik Muhammad Arsyad Diyan, dan para ulama di Mekkah seperti Syekh Sayyid Ahmad Bakhri Syatta, Syekh Yusuf Nabhani dan para ulama lainnya.

Pada tahun 1916 beliau pulang ke Aceh setelah beberapa tahun mengabdikan ilmunya di Yan Kedah Malaysia. Abu Kruengkalee termasuk pula Syekhul Masyayikh yang banyak mengkader ulama sesudahnya.

Cukuplah Abu Muhammad Ali Lampisang dan Abu Syech Mud Blangpidie di antara murid dari Abu Kruengkalee.

Setelah lebih sepuluh tahun Abu Hamid Lamteh belajar secara tekun kepada Abu Kruengkalee, sehingga mengantarkan Abu Hamid Lamteh menjadi ulama yang mendalam ilmunya.

Selain kepada Abu Kruengkalee, Abu Hamid Lamteh disebutkan juga pernah belajar langsung kepada beberapa ulama kharismatik lainnya seperti Abu Muhammad Saleh Lambhuk dan Abu Abdullah Ujong Rimba.

Setelah menjadi alim, pulanglah beliau ke kampungnya dan membangun sebuah Balai Pengajian yang dinamakan Bustanul Aulad. Beliau berharap dengan Balai Pengajiannya akan lahir banyak ilmuan yang memahami agama dan bertasawuf.

Abu Hamid secara tekun membimbing masyarakatnya ke jalan selamat untuk menggapai Ridha Allah SWT.

Abu Hamid juga ulama yang Istiqamah dan konsisten dengan keilmuannya. Sehingga hasil dari kesungguhan tersebut telah menghadirkan banyak anak didiknya yang mengikuti jejak langkah Abu Hamid Lamteh.

Beliau juga seorang yang abid dan tekun beribadah. Waktu setelah subuh sampai terbit matahari serta setelah maghrib sampai Isya adalah termasuk waktu khusus Abu Hamid Lamteh berzikir, tafakkur dan bermunajat kepada Allah SWT.

Karena keshalehan dan istiqamahnya, beliau dianugerahkan karunia karamah, dan hal ini masyhur di masyarakat Lamteh.

Selain sebagai seorang ulama yang mengayomi masyarakat, Abu Lamteh juga sebagai seorang pendidik bagi masyarakatnya. Beliau pernah menjadi Imam Chik Masjid Lamteh dan Masjid Ulee Kareng. Beliau bahkan pernah ditunjuk menjadi penasehat salah satu organisasi keislaman.

Abu Hamid juga dikenal sebagai seorang orator, dimana masyarakat senang mengundang beliau untuk berceramah, mendengar petuah-petuah bijak dari Abu Hamid Lamteh. Tidak mengherankan bila banyak jamaah yang meneteskan airmata mendengar nasihat-nasihat pamungkas dari beliau.

Sebagai seorang ulama dan pengayom agama masyarakat, Abu Hamid Lamteh secara rutin mengajarkan masyarakat di berbagai tempat terutama di wilayah Ulee Kareng seperti Doy, Ilie, Lam Glumpang, Lam Ujong, Lamteh, dan daerah lainnya, beliau mengajarkan masyarakat dengan pengajian yang diikuti oleh banyak masyarakat.

Bahkan banyak dari peserta didiknya yang berubah ke arah yang lebih baik setelah rutin mengikuti pengajian beliau.

Dapat disimpulkan bahwa Abu Hamid Lamteh adalah salah satu ulama Banda Aceh yang memiliki kiprah dalam masyarakatnya.

Beliau melanjutkan perjuangan para ulama sebelumnya seperti Tuwanku Raja Keumala, Abu Lambhuk, Abu Abdussalam Meuraxa dan para ulama Banda Aceh lainnya yang telah berkontribusi untuk mencerdaskan umat secara menyeluruh.

Setelah pengabdian yang panjang, pada tahun 2007 dalam usia 86 tahun wafatlah Abu Hamid Lamteh. Rahimahullah Rahmatan Wasi’atan.

Ditulis Oleh:
Dr. Nurkhalis Mukhtar El-Sakandary, Lc

Lainnya

Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan mengusulkan pendirian NU Islamic Center sebagai pusat dakwah, pendidikan, dan kegiatan sosial keagamaan bagi diaspora Muslim Indonesia di Taiwan.
Hari Asyura atau 10 Muharram, bagi kalangan dan penganut Syiah, memperoleh kedudukan yang sangat sakral dan memiliki nilai historis yang tak terlupakan., karena terkait tragedi Karbala. Foto ilustrasi/ist
Menyambut Asyura Puasa Asyura (Kaligrafi: NU Online).
Suasana hangat penuh keakraban mewarnai penyambutan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto saat tiba di salah satu hotel di Rio de Janeiro, Brasil, pada Sabtu, 5 Juli 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Pemain depan Timnas Putri Indonesia Claudia Scheunemann (kiri) merayakan gol bersama rekan setimnya.
Megawati Hangestri Pertiwi jadi pemain Indonesia pertama yang tampil di Liga Voli Turki.
Kantor Dinas Pendidikan Aceh
Silaturahmi dan Legalitas Aren Hijau Kabupaten/Kota se-Aceh yang digelar di Warung Kupi Nanggroe, Gampong Sukadamai, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh, Sabtu (5/7/2025). Foto; Ist
ilustrasi kekuasaan
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aneh, Putusan Keluar ketika Tahapan Pemilu Berjalan
Gampong Lam Bheu Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar masuk 10 Besar Nasional pada Lomba Desa Digital Tahun 2025. (Foto: Ist)
Muhammad Ridho, siswa SMAN Modal Bangsa (MOSA) Aceh terpilih sebagai Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) nasional tahun 2025 mewakili Provinsi Aceh. (Foto: Ist)
Viral Link Video Andini Permata dan Bocil Bikin Heboh Warganet
PBB Rilis Daftar 'Penyokong Genosida' Israel di Palestina, Ternyata Ada BP dan Chevron
Anggota Propam NTB Tersangka Penganiayaan Brigadir Nurhadi Tidak Ditahan, Alasannya Belum Mengaku
Alasan Susno Duadji Sebut Rismon Sianipar Cs Tak Bisa Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi
Ada Sosok Penting Pernah Nasihati Jokowi Tak Usah Paksakan Ijazah, Konon Dijawab 'Wah Ora Keren'
Wakajati Aceh Muhibuddin SH MH dipromosikan menjadi Direktur Pelanggaran HAM Berat pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung RI. (Foto: Ist)
Enable Notifications OK No thanks