Selasa, 7 Februari 2023
27 °c
Banda Aceh
27 ° Sel
28 ° Rab
27 ° Kam
27 ° Jum
InfoAceh.net
No Result
Tampilkan Semua
Selasa, 7 Februari 2023
InfoAceh.net
27 °c
Banda Aceh
27 ° Sel
28 ° Rab
27 ° Kam
27 ° Jum
No Result
Tampilkan Semua
InfoAceh.net
No Result
Tampilkan Semua

Abu Muhammad Ali Lampisang, Guru Syekh Muda Waly yang Hidup Bersahaja

Oleh Redaksi
Kamis, 11 Juni 2020 | 22:17 WIB
Img 20200611 Wa0011
FacebookWhatsappTwitterTelegram

Nama beliau sering disebutkan bergandengan dengan nama Abu Kruengkalee, Abu Syech Mud Blangpidie, Abu Indrapuri, sebagai guru dari Abuya Syekh Muda Waly. Nama asli beliau adalah Teungku Muhammad Ali yang berasal dari Siem Aceh Besar. Namun karena lama belajar di Lampisang, sehingga dilekatkan dengan namanya Teungku Muhammad Ali Lampisang.

Beliau lahir di Siem pada tahun 1894, dan ibunya adik kakak dengan ibu dari Abu Hasan Kruengkalee. Melihat dari tahun kelahiran Abu Muhammad Ali Lampisang, beliau lebih muda dari Abu Kruengkalee yang lahir tahun 1886 dan lebih tua dari Abu Syech Mud yang lahir 1889.

Namun, ketiga ulama tersebut hampir memiliki kesamaan dalam prinsip dan cara mengajarkan ilmu keislaman. Bahkan Abu Kruengkalee yang merekomendasikan Abu Ali Lampisang dan Abu Syekh Mud untuk dikirim ke Aceh Selatan, menjadi ulama yang mengayomi pemahaman keagamaan masyarakat di Labuhan Haji Aceh Selatan dan Blangpidie Abdya, karena dahulunya Blangpidie merupakan pemecahan wilayah setelah pemekaran Aceh Selatan dan Abdiya.

Mengawali masa belajarnya, Abu Muhammad Ali belajar di Kemukiman Siem tepatnya di Dayah Teungku Chik Keubok yang dipimpin oleh Teungku Musannif, dan di dayah inipula Abu Kruengkalee belajar. Selain itu di Siem juga ada Dayah Meunasah Blang yang juga dipimpin masih oleh pamannya Abu Muhammad Ali dan Abu Kruengkalee.

Setelah memiliki ilmu-ilmu dasar keislaman dan menguasai kitab-kitab pertengahan, beliau kemudian belajar ke Lampisang, belajar kepada Teungku Chik Muhammad Said anak dari Teungku Chik Abdul Wahab Tanoh Abee, ulama dan Teungku Chik di Dayah Tanoh Abee. Tidak diketahui berapa lama beliau di Lampisang, sehingga beliau kemudian dikenal dengan Teungku di Lampisang.

Walaupun telah menjadi seorang alim yang diperhitungkan, Teungku Muhammad Ali Lampisang kemudian melanjutkan pengajian tingkat tingginya ke Negeri Jiran Malaysia, tepatnya di Yan Kedah. Di sana beliau belajar kepada para ulama yang hijrah dalam perang Aceh yaitu Teungku Chik Muhammad Arsyad di Yan, Teungku Chik Oemar Diyan dan Teungku Muhammad Saleh yang dikenal dengan Abu Lambhuk.

Di Yan Kedah, Abu Muhammad Ali Lampisang mematangkan karier keilmuannya, sehingga menjadi ulama yang mendalam ilmunya. Beliau adalah kakak kelas dari ulama besar Lhoknga Abu Syech Mud yang belajar di Yan rentang waktu 1920-1926.

Setelah menyelesaikan pendidikan di Yan Kedah, Abu Lampisang kemudian pulang dan mengabdikan ilmunya di daerah Kruengkalee, Siem, dan menjadi guru di beberapa dayah yang ada di Kemukiman Siem Aceh Besar. Bahkan, disebutkan Abu Lampisang adalah tangan kanan Abu Kruengkalee dalam mengajarkan di Dayah Manyang Kruengkalee.

Tepatnya tahun 1921, Abu Lampisang diutus ke Labuhan Haji Aceh Selatan atas rekomendasi ulama bangsawan Tuwanku Raja Keumala, sepengetahuan Abu Hasan Kruengkalee. Sesampainya di Labuhan Haji, beliau kemudian membuka lembaga pendidikan yang dikenal dengan Jam’iyyah Khairiyah.

Dalam rentang kepemimpinan beliau di Dayah te tersebut 1921-1930, banyak berdatangan para santri yang belajar kepada beliau dan umumnya mereka menjadi ulama kharismatik Aceh seperti Abuya Syekh Muda Waly al-Khalidy, Abu Adnan Mahmud Bakongan dan Syekh Bilal Yatim Suak. Bahkan, Abuya Syekh Muda Waly belajar secara mendalam kepada beliau, sehingga fase berikutnya belajar pula kepada Abu Syech Mud Blangpidie di Dayah Bustanul Huda.

Karena Dayah Bustanul Huda di bangun pada tahun 1928 setelah selesainya belajar Abu Syech Mud di Yan Keudah, diminta oleh Teuku Sabi Uleebalang Kuta Bate Blangpidie untuk menjadi ulama di Blangpidie setelah Pemberontakan Teungku Peukan Blangpidie terhadap Belanda, untuk menggantikan posisi Teungku Yunus Lhoong dengan Dayahnya Jami’ah Islamiyah.

Pada tahun 1930 Jam’iyah Khairiah Abu Lampisang ditutup dan beliau pun kembali ke Siem Aceh Besar. Tidak diketahui alasan yang pasti, namun disebutkan bahwa ditutupnya Dayah tersebut karena kekhawatiran Belanda terhadap semangat jihad para pejuang yang banyak bertebaran di Aceh Selatan seperti Teuku Raja Angkasah dan Teuku Cut Ali.

Sekembalinya ke Siem, Abu Lampisang tetap dengan aktivitas beliau sebagai ulama yang mengayomi ummat dan aktif mengajar di berbagai tempat. Disebutkan, beliau adalah seorang ulama yang tawadhu’, rendah hati dan bersahaja dalam hidupnya. Setelah pengabdian yang tulus dan panjang, wafatlah ulama kharismatik ini di tahun 1960. Rahimahullah Rahmatan Wasi’atan.

Ditulis Oleh:
Dr. Nurkhalis Mukhtar El-Sakandary, Lc (Ketua STAI al Washliyah Banda Aceh; Pengampu Pengajian Rutin TAFITAS Aceh; dan Penulis Buku Membumikan Fatwa Ulama)

Dapatkan kabar harian terbaru dari INFOACEH.NET

Berhenti Berlangganan

Berita Terkait

IMG-20220928-WA0011

Abu Tumin, Ulama Kharismatik Pengawal Agama Masyarakat Aceh

Rabu, 28 September 2022
IMG-20220620-WA0002

Abu Lueng Angen, Ulama Kharismatik yang Mengorbit Banyak Ulama dan Mustajab Doanya

Senin, 20 Juni 2022
SAVE_20210728_084129

Tgk Chiek Di Simpang, Ulama Besar Aceh Penulis Kitab Lapan

Rabu, 28 Juli 2021
IMG_20210317_195335

Abu Daud Zamzami; Ulama Dayah Pencerah Umat, Nasehati Umara dengan Pemikiran Jernihnya

Rabu, 17 Maret 2021
Lainnya

Ikuti kami lebih bagah dari Google News


IMG_20230206_165721_986

TRENDING HARI INI

IMG-20230206-WA0036

Gempa Turki Tewaskan Lebih dari 1.200 Orang

6 Februari 2023

IMG-20230207-WA0000

Duduki Peringkat Enam Kampus Terbaik di Indonesia, Rektor: USK Sudah “On The Track”

7 Februari 2023

Mahkamah Syariah Jantho, Senin (6/2) melakukan eksekusi pengosongan dan penutupan sementara SPBU Indrapuri, Aceh Besar, karena beralihnya kepemilikan setelah adanya putusan hukum dalam sengketa harta warisan terhadap objek tersebut

Sengketa Warisan, Mahkamah Syar’iyah Jantho Tutup Sementara SPBU Indrapuri

6 Februari 2023

IMG-20230206-WA0002

Imam Besar Masjid Raya: Iskada Kader Pilihan

6 Februari 2023

10 PTN terbaik Indonesia versi Webometrics 2023, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh peringkat 6

10 PTN Terbaik Indonesia Versi Webometrics 2023, Universitas Syiah Kuala Peringkat 6

5 Februari 2023

Lainnya
IMG_20230206_092615_666
IMG_20230206_092623_829

TERKINI

IMG-20230207-WA0017

Bobol Gudang Yayasan Pendidikan di Banda Aceh, Tiga Buruh Diringkus Polisi

1 jam lalu

IMG-20230207-WA0016

Polisi Gelar Operasi Keselamatan Seulawah Selama Dua Pekan di Aceh

1 jam lalu

IMG-20230207-WA0015

USK dan ITB Jalin Kerja Sama Pengembangan Bisnis

1 jam lalu

IMG-20230207-WA0013

Getaran Gempa Turki Terasa Sejauh 5.000 Kilometer Hingga ke Sejumlah Negara Eropa

2 jam lalu

IMG-20230207-WA0012

Bertemu Dewan Pers, Jokowi Tekankan Kebebasan Pers yang Bertanggung Jawab

2 jam lalu

Lainnya
IMG_20230126_171750_764
IMG_20230201_120920_419
IMG_20230201_120919_153
IMG_20230128_195254_921
IMG_20221231_172000_118
IMG_20221223_205712_266
IMG_20221223_205712_791
IMG_20221223_205711_818

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Infoaceh.net di kanal Telegram “Info Aceh Update”. Klik t.me/infoacehnet untuk bergabung.


  • Home
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer

e-Mail : [email protected]

© 2020-2021 PT INFO ACEH NET

No Result
Tampilkan Semua
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga

© 2020-2021 PT INFO ACEH NET