Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Abu Syam Marfaly, Ulama Kharismatik Blangpidie Yang Teguh Pendirian

Setelah wafatnya Abu Hamid Kamal, estafet kepemimpinan Dayah Bustanul Huda dilanjutkan oleh Abu Syam Marfaly yang baru pulang dari Dayah Darussalam Labuhan Haji.

Setelah tiga tahun memimpin Bustanul Huda tepatnya tahun 1983 Dayah Bustanul Huda dipindahkan oleh Abu Syam Marfaly ke Keude Siblah, karena kondisi tempat yang tidak memadai. Setelah sebelumnya berada di kawasan Mesjid Jamik Baitul Adhim Blangpidie.

Di tempat yang baru ini Bustanul Huda mulai didatangi oleh para santri dari berbagai daerah, termasuk dari Provinsi Jambi, Riau, dan wilayah lainnya.

Enam tahun berikutnya Dayah Bustanul Huda telah menerima santri puteri. Dengan segenap komitmen dan kesungguhan, Abu Syam Marfaly telah mengantarkan banyak muridnya untuk menjadi ulama dan pengawal agama di wilayahnya masing-masing. Bahkan banyak alumni Dayah Bustanul Huda yang kemudian mendirikan Dayah.

Maka kehadiran Dayah Bustanul Huda mulai dari Periode Abu Syech Mahmud, Abuya Hamid Kamal dan Abu Syam Marfaly memiliki arti yang sangat signifikan bagi pencerdasan ummat khusus Blangpidie Abdya dan Aceh secara menyeluruh.

Selain sebagai pimpinan Dayah Bustanul Huda, Abu Syam Marfaly juga sebagai Imam Chik Mesjid Jamik Baitul Adhim Blangpidiee. Sebagai seorang ulama, Abu Syam Marfaly dikenal sebagai sosok yang istiqamah dan teguh dengan prinsip yang diyakininya.

Beliau juga sebagai ulama yang mengayomi masyarakat terutama dalam masa iklim Aceh yang kurang kondusif dahulunya.

Sebagai seorang pemimpin masyarakat, Abu Syam Marfali juga termasuk tokoh ulama yang kiprahnya sangat diperhitungkan terutama di Pantai Barat Selatan. Beliau terlibat aktif di PERTI bahkan beliau salah satu Tokoh PERTI, PPP, terlibat pula di MPU Aceh, Perkumpulan Ulama Dayah Inshafuddin, HUDA Aceh dan berbagai organisasi kemasyarakatan dan keummatan lainnya.

Beliau juga seorang ulama yang dinilai oleh banyak pihak tegas, pemberani dan konsisten dengan apa yang diyakininya.

Terakhir, beliau adalah guru rohani masyarakatnya. Beliau secara sungguh-sungguh dengan pengajian-pengajiannya, majelis taklim dan ceramah-ceramah agamanya telah mendidik dan mencerdaskan masyarakat Abdya secara khusus.

Lainnya

Ilustrasi harga beras
Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa

Larangan Pamer dan Bangga dengan Dosa-dosa

Syariah
MA (46), warga Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu divonis lima bulan sepuluh hari karena terbukti mencuri 20 Kg beras dan dua tabung elpiji.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan bahwa pihaknya telah mencapai kesepakatan dagang awal dengan Indonesia, yang menghasilkan penurunan tarif dari 32 persen menjadi 19 persen.
Belum Ditahan, Jurist Tan Tersangka Korupsi Laptop Chromebook Diduga Pindah ke Australia
Konsultan Kemendikbudristek era Nadiem Makarim, Ibrahim Arief
Menteri Sosial Saifullah Yusuf
Cakupan imunisasi anak di Aceh masih rendah akibat penolakan dari masyarakat. (Foto: Ist)
Peletakan batu pertama pembangunan gedung Skill Lab Fakultas Kedokteran oleh Rektor USK Prof Dr Ir Marwan bersama Dekan FK USK Dr dr Safrizal Rahman, Selasa, 15 Juli 2025. (Foto: Ist)
Direktur Penyidikan Jampidsus Kejagung, Abdul Qohar
Ibu Negara Prancis, Brigitte Macron
ilustrasi
Viral video di media sosial yang menyebut Jepang akan blacklist atau memasukkan pekerja Indonesia ke dalam daftar hitam
Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah mendalami dugaan keterkaitan investasi Google di Gojek dalam kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kemendikbudristek tahun 2019–2022.
Izinkan Saya Kembali ke Keluarga
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani
Spanyol kini dilanda situasi darurat bak neraka bocor. Lebih dari 1.000 orang dilaporkan meninggal dunia
Juru bicara Fraksi Partai Nasdem DPRK Banda Aceh Teuku Iqbal Djohan
Brigpol JD, anggota Satlantas Polres Lubuklinggau yang digerebek sedang ngamar dengan istri TNI atau Ibu Persit kini ditahan di tempat khusus (patsus) Polda Sumatera Selatan
Seorang wanita paruh baya, ZU (33) warga salah satu Gampong di Pidie Jaya ditangkap Unit Jatanras Satreskrim Polresta Banda Aceh. Ia diduga melakukan pencurian uang Rp20 juta di TK Az – Zahra, Kuta Alam Banda Aceh. (Foto: Dok. Polresta Banda Aceh)
Enable Notifications OK No thanks