Abu Usman Fauzi Lueng Ie, Ulama Terjun Ke Kancah Politik dan Hafal Kitab Mazhab Syafi’i
Abu Imam Syamsuddin berasal dari Blangporoh, dan ketika masyarakat Sangkalan Abdya memerlukan seorang ulama yang mengayomi mereka, maka Abuya Syekh Muda Waly mengirim Abu Imam Syamsuddin ke sangkalan, dan beliau mendirikan Darul Aman yang kemudian berubah menjadi Babul Ulum ini juga di tahun 1956.
Jadi pada era 1952, banyak murid Abuya yang belum pulang, sehingga bagi seorang Teungku Usman Lueng Ie tentu memaksimalkan belajar selain kepada Abuya beliau juga belajar pada murid-murid lainya yang lebih awal dari beliau di Darussalam.
Disebutkan ketika belajar di Darussalam, beliau adalah orang kepercayaan Abuya, dan termasuk santri yang dekat dengan Abuya.
Selama delapan tahun belajar dengan segenap kesungguhan dan ketabahan, di mana beliau ketika belajar sangat sedikit beristirahat, sehingga dalam masa yang singkat telah mengantarkan beliau menjadi seorang ulama yang diperhitungkan.
Setelah menjadi seorang alim, beliau pulang kampung, dan membangun sebuah Pesantren di Lueng Ie dengan nama Dayah Darul Ulum pada tahun 1960. Sejak itu mulailah kiprah keilmuan dan keulamaannya bersinar, sehingga masyarakat Lueng Ie dan sekitarnya mulai berdatangan ke Dayah Darul Ulum Leung Ie, ratusan santri belajar di Dayah yang dibangun di Lueng Ie tersebut, dan umumnya mereka juga kuliah di perguruan tinggi yang ada di Banda Aceh.
Diantara keistimewaan Abu Lueng Ie dalam mengajar, beliau bisa mengajar kitab-kitab besar dalam Mazhab Syafi’i seperti Kitab Mahalli yang berjilid-jilid tanpa perlu melihat kitab, karena telah beliau hafal ulasan dan maknanya. Hal ini menambah kekaguman dan kecintaan murid-muridnya.
Selain seorang guru yang disegani, beliau juga seorang Mursyid untuk Tarekat Naqsyabandiyah, sehingga kecondongan tasawuf begitu melekat dalam kehidupannya sehari-hari. Disebutkan bahwa selesai shalat Ashar biasanya beliau duduk berzikir, tafakkur di ruang khusus di salah satu ruangan di dayahnya, bahkan beliau mengajarkan tarekat sampai ke wilayah Kalee Pidie untuk membina suluk bagi masyarakat setempat.