Abu Wahab Seulimuem, Ulama Asal Yaman Pendiri Dayah Ruhul Fata
Selain mendidik dan mempersiapkan kader ulama, beliau juga berhasil mengkader anak-anaknya melanjutkan estafet keilmuannya, salah satunya yang telah disebutkan adalah Abon Mukhtar Lutfi yang juga menjadi ulama kharismatik Aceh.
Selain Abon Mukhtar Lutfi, anak Abu Seulimuem yang menjadi pimpinan dayah puteri Ruhul Fatayat adalah Waled Husaini, Wakil Bupati Aceh Besar. Abon Mukhtar Lutfi selama di Samalanga disebutkan begitu dekat dengan Teungku Haji Ahmad Dewi dan mereka seperti adik dan abang dalam keilmuan, dan kedua-duanya adalah murid Abu Abdul Aziz Samalanga atau Abon Samalanga.
Selain seorang ulama yang mumpuni dengan keilmuannya, Abu Seulimuem juga memiliki ilmu bela diri sehingga tidak mengherankan bila hampir seluruh ulama lulusan Dayah Ruhul Fata Seulimuem memiliki kemampuan bela diri yang memadai.
Dan ilmu bela diri ini hanya diizinkan oleh Abu Seulimuem kepada santri yang telah lama menimba ilmu dan memiliki akhlakul karimah. Sehingga setelah menjadi pendekar, biasanya mereka diberikan semacam ‘peunutoh’ atau pamungkas yang menjadikan santri tersebut lebih tawadhu’ dan rendah hati.
Penulis sendiri pernah belajar pada ulama lulusan Dayah Ruhul Fata Seulimuem, dan umumnya mereka rasikh ilmunya, menguasai Gramatika Arab Alfiyah dengan baik, pendekar dan rendah hati. Banyak kesan-kesan indah dari sang ulama tersebut kepada para muridnya.
Sehingga para murid pun merasakan rabithah yang erat antara guru dan murid. Setelah berbagai kiprah dan kontribusi yang besar untuk masyarakatnya, pada tahun 1996 dalam usia 76 tahun wafatlah ulama pendekar tersebut.
Setelah beliau wafat, Dayah Ruhul Fata dipimpin oleh anaknya Abon Mukhtar Lutfi sampai wafatnya tahun 2016. Dua ulama kharismatik tersebut telah kembali kehadirat Allah SWT, semoga bercucuran rahmat atas kubur keduanya. Rahimahumallahu Rahmatan Wasi’atan, Alfatihah.
Oleh: Dr. Nurkhalis Mukhtar El-Sakandary, Lc