Teungku Chik Lamjabat, Ulama Aceh yang Menyerukan Jihad untuk Indonesia
Sebagaimana hal yang dimaklumi bahwa sekembalinya Tuwanku Raja Keumala dari Mekkah pada tahun 1908, maka Aceh secara umum mengalihkan melawan penjajahan Belanda dengan mulai mengembalikan semangat pendidikan yang terhenti ketika berkecamuknya perang.
Walaupun perang terus berlangsung, namun pada periode ini beberapa ulama kembali membangun dayah yang telah lama mereka tinggalkan karena peperangan, termasuk munculnya lembaga pendidikan baru yang dibangun oleh para ulama yang baru menyelesaikan pendidikan mereka baik di Mekkah maupun di Yan Keudah Malaysia.
Beberapa ulama yang mendirikan lembaga pendidikan adalah Teungku Haji Muhammad Jakfar Lamjabat tahun 1912, Teungku Haji Hasan Kruengkalee tahun 1916, Teungku Muhammad Saleh Lambhuk tahun 1916, Teungku Muhammad Ali Lampisang tahun 1921, Teungku Haji Hasballah Indrapuri 1922, Teungku Syekh Mahmud Lhoknga atau Abu Syech Mud tahun 1928 dan para ulama lainnya.
Teungku Chik Lamjabat juga merupakan ulama yang menandatangani seruan jihad untuk mepertahankan Indonesia bersama dengan tiga ulama lainnya yaitu Teungku Haji Hasan Kruengkalee, Teungku Haji Ahmad Hasballah Indrapuri dan Teungku Muhammad Daud Beureueh. Maka setelah kiprah yang besar, wafatlah Teungku Chik Muhammad Lamjabat di tahun 1953.
Ditulis Oleh:
Dr. Nurkhalis Mukhtar El-Sakandary, Lc (Ketua STAI Al Washliyah Banda Aceh; Pengampu Pengajian Rutin TAFITAS Aceh; dan Penulis Buku Membumikan Fatwa Ulama)