Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani
Banda Aceh — Dua lagi warga Aceh yang nyantri di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Fatah, Temboro, Magetan, Jawa Timur, masing-masing berinisial BD (24) dan SK (18) positif terinfeksi Coronavirus Disease (Covid-19), Selasa (5/5).
Kedua warga asal Kabupaten Bener Meriah dan Gayo Lues tersebut dipastikan positif terjangkit virus Corona berdasarkan hasil uji spesimen swab tenggorokan dengan menggunakan sistem Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) di Laboratorium Badan Litbangkes Aceh pada Senin (4/5) malam.
Dengan bertambahnya dua kasus baru tersebut, Aceh mencatat sudah 15 orang positif Covid-19, per tanggal 5 Mei 2020, pukul 15.00 WIB.
Sebelumnya, 4 santri asal Kabupaten Aceh Tamiang yang pulang dari Magetan juga telah terjangkit virus asal Wuhan, Tiongkok itu.
“Saat ini sudah enam kasus baru Covid-19 di Aceh berasal dari klaster Temboro, Magetan, Jatim,” tegas Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani di Banda Aceh, Selasa (5/5).
Jubir yang akrab disapa SAG itu menjelaskan, tentang pasien positif baru berinisial BD. Warga Bener Meriah, berjenis kelamin laki-laki, berusia 24 tahun. Dia dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh pada 2 Mei 2020, dini hari, setelah pemeriksaan hasil rapid test yang dilakukan Tim Gugus Tugas Covid-19 Bener Meriah hasilnya reaktif.
Menurut SAG, sesampai di RSUDZA tim medis Pinere langsung mengambil sampel cairan tenggorokan dan cairan hidung (swab) BD. Swab berikutnya diambil sehari kemudian dan dikirim ke Balai Litbangkes Aceh di Lambaro, Aceh Besar, dan hasilnya konfirmasi positif Covid-19.
“BD terkonfirmasi positif Covid-19 berdasarkan analisis swab dengan RT PCR. Bukan sekadar hasil rapid test,” tegas SAG.
Pasien lainnya yang berinisial SK, warga Gayo Lues. Remaja 18 tahun ini juga seorang santri Ponpes Al-Fatah, Magetan, Jawa Timur. SAG menyampaikan, berdasarkan informasi dari Koordinator Gugus Tugas Covid-19 Pemkab Gayo Lues, yakni dr Nevi.
Informasi dari dr Nevi, setiba di Gayo Lues, SK diperiksa di pusat isolasi Balai Latihan Kerja (BLK) Blangkejeren, pada 18 April 2020. Kemudian Ia dibolehkan pulang setelah diobservasi tim medis karena tidak ada gejala terinfeksi virus Corona.
Meski tanpa gejala, pada 28 April 2020 tim medis tetap melakukan rapit test, ternyata SK menunjukkan gejala reaktif virus Corona. Karenanya, pada 30 April, pemeriksaan SK dilanjutkan dengan pengambilan cairan kerongkongan dan cairan hidungnya di RSUD Pemkab Gayo Lues. Swab SK dikirim ke laboratorium Balai Litbangkes Aceh, dan diperoleh hasil konfirmasi positif Covid-19, per tanggal 4 Mei 2020.
“Kini SK sudah dibawa ke tempat isolasi di tempat karantina Pemkab Gayo Lues di BLK Blangkejeren,” kata SAG berdasarkan informasi dari dr Nevi di Gayo Lues.
Selanjutnya SAG menegaskan, dengan bertambahnya dua kasus baru tersebut, Aceh kini sudah mencatat sudah 15 orang positif Covid-19.
Rinciannya, sebanyak 5 orang dalam perawatan di ruang Respiratory Intensif Care Unit (RICU) RSUDZA, 9 orang sudah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia. Kasus meninggal ini terjadi pada 23 Maret 2020.
Sementara itu, jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Aceh sebanyak 1.919 orang. Ada penambahan sebanyak 5 orang dibandingkan sehari sebelumnya. Yang sedang dalam pemantauan sebanyak 178 orang dan yang sudah selesai menjalani pemantauan sebanyak 1.741 orang.
Sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tetap seperti kemarin, 90 orang. Rinciannya, dalam perawatan rumah sakit sebanyak 4 orang, yang sembuh 85 orang dan meninggal dunia 1 orang. (m)